Mengenal Terowongan Istiqlal-Katedral, Digagas Jokowi Diresmikan Prabowo
Ide pembangunan terowongan ini bertujuan untuk mempererat simbol persaudaraan antara dua komunitas umat beragama terbesar di Indonesia.
Salah satu simbol harmoni keberagaman di Indonesia dapat ditemukan di pusat ibu kota, Jakarta. Sebuah terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, dua bangunan ikonik dengan makna religius yang mendalam.
Ide pembangunan terowongan ini bertujuan untuk mempererat simbol persaudaraan antara dua komunitas umat beragama terbesar di Indonesia, yaitu Islam dan Kristen.
Terowongan ini diresmikan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada 7 April 2021, sebagai bagian dari revitalisasi besar-besaran Masjid Istiqlal yang dilakukan sejak 2019.
"Terowongan ini bukan sekadar penghubung fisik, tetapi juga penghubung hati antara umat beragama. Ini adalah contoh konkret bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan damai," ungkap Presiden Joko Widodo dalam pidatonya saat peresmian 2021 silam.
Memiliki Panjang 28 Meter
Terowongan sepanjang 28 meter ini memiliki desain yang modern namun sederhana. Jalur ini dilengkapi dengan pencahayaan yang terang, pendingin udara, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, termasuk ramp dan jalur khusus. Interiornya menonjolkan estetika minimalis dengan warna netral yang memberi kesan tenang dan inklusif.
Secara praktis, terowongan ini mempermudah akses bagi jamaah dan pengunjung yang ingin berpindah dari satu tempat ibadah ke tempat lainnya tanpa perlu menyeberang jalan yang ramai.
Terowongan ini juga menjadi jalur aman, terutama saat perayaan keagamaan besar, seperti Idulfitri di Istiqlal atau Natal di Katedral.
Selain itu, terowongan ini telah menjadi daya tarik wisata religi. Wisatawan domestik dan internasional sering menggunakannya untuk merasakan sendiri pengalaman unik dari harmoni yang diwakilinya.
Makna Simbolis
Lebih dari sekadar infrastruktur, terowongan ini menjadi simbol kuat toleransi di Indonesia. Dengan nama Terowongan Persaudaraan, merepresentasikan semangat gotong royong dan hidup berdampingan dalam keragaman.
Usai direvitalisasi, Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan terowongan yang menghubungkan halaman Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral pada sore ini, Kamis (12/12).
"Hari Kamis sesudah Salat Asar, Bapak Presiden Prabowo akan meresmikan tunnel Istiqlal-Katedral," kata Menteri Agama Nasaruddin Umar seperti dikutip Kamis (12/12).
Nasaruddin mengatakan, terowongan tersebut akan mempermudah akses masyarakat yang ingin melakukan wisata religi di kedua bangunan bersejarah ini.
"Rencananya nanti terowongan ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat untuk lalu-lalang antara dua rumah ibadah ini, tapi juga nanti mungkin suatu waktu bisa kita lakukan semacam arena tersendiri untuk memamerkan galeri-galeri terbatas," jelasnya.
"Bahkan juga pernah kita pakai sebagai interfaith meeting, karena itu menambah nilai historicalnya," tambah imam besar masjid Istiqlal ini.
Menurutnya, terowongan ini dirancang tidak hanya sebagai jalur penghubung, namun juga sebagai ruang untuk interaksi lintas agama.
"Selama ini kita belum buka secara umum karena memang belum diresmikan. Insya Allah pasca peresmian nanti semua masyarakat bisa mengakses terowongan itu," kata Nasaruddin.
Dengan peresmian ini, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah mengakses kedua rumah ibadah baik untuk kegiatan ibadah maupun wisata religi.
"Insya Allah pasca peresmian nanti semua masyarakat bisa mengakses terowongan itu," pungkasnya.