Intip Kemegahan Terowongan Silaturahmi, Penghubung Istiqlal dan Katedral yang Dikunjugi Paus Fransiskus
Arsitektur terowongan silaturahmi dibangun dengan gaya modern.
Dalam kunjungan apostoliknya, Paus Fransiskus mengunjungi terowongan silaturahmi yang menghubungan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Dua rumah ibadah tersebut merupakan simbolis kerukunan umat beragama di Indonesia.
Terowongan yang dibangun PT Waskita Karya (Persero) Tbk itu dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, serta lebar 4,1 meter. Sementara luas terowongan area tunnel seluas 136 meter persegi, lalu total luas shelter dan tunnel mencapai 226 meter persegi.
-
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal? Di sana, Paus Fransiskus akan bertemu langsung dengan tokoh-tokoh lintas agama termasuk Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. Selain itu, terdapat agenda dialog lintas agama sekaligus melihat sebuah terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
-
Kapan Paus Fransiskus akan berkunjung ke Masjid Istiqlal? Tanggal 5 September pagi, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Masjid Istiqlal, bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar. Di Istiqlal juga akan digelar pertemuan antara perwakilan umat beragama dan akan menandatangani deklarasi persaudaraan.
-
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus di Jakarta? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Paus juga sempat mengunjungi Masjid Istiqlal.
-
Apa tujuan kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta? Agenda yang dimaksud yakni, Misa Akbar yang akan dipimpin pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Stadion GBK Jakarta dan Indonesia Sustainablility Forum (ISF) di JCC.
-
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus di Indonesia? Diketahui, Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia yang juga merupakan Kepala Negara Vatikan, mengadakan kunjungan di Indonesia.
-
Siapa yang menerima kunjungan Paus Fransiskus? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menuturkan, arsitektur terowongan itu dibangun dengan gaya modern, yakni mengangkat eksterior menggunakan material transparan. Ini membuat kecantikan desain masjid Istiqlal dari Gereja Katedral tidak terhalang dari terowongan.
“Terowongan Silaturahmi tidak hanya menjadi penghubung dan penyambung dua rumah ibadah tersebut. Melainkan juga menjadi simbol kerukunan antarumat beragama pada umumnya, dan umat Islam dan Katolik khususnya,” jelas Ermy dalam keterangan tertulis, Kamis (5/9).
Perseroan, kata dia, merasa bangga bisa membangun Terowongan itu sekaligus merenovasi dan menjadi bagian dari pembangunan masjid kenegaraan tersebut. “Kami berupaya tetap menjaga nilai sejarah, budaya, dan kemegahan Masjid Istiqlal yang selama ini menjadi perhatian dunia,” tutur dia.
Ia menjelaskan, diperlukan waktu sekitar dua tahun dalam merenovasi masjid itu, yakni dari 2019 sampai Januari 2021. Dalam renovasinya, Waskita memperbarui aspek tata pencahayaan yang dilengkapi teknologi kekinian sebagai inovasi green building.
Selain pencahayaan di dalam bangunan, kata dia, perseroan membenahi pula pencahayaan di luar Istiqlal. Di antaranya dengan menyinari bagian kubahnya, sehingga masjid berkapasitas 120 ribu jamaah ini terlihat lebih bersinar saat malam hari.
Renovasi yang menelan Rp511 Miliar
Ermy menambahkan, sungai yang membelah Masjid Istiqlal turut diperbarui, sehingga lebih rapi. Dijelaskan, Waskita Tidak hanya memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah, tapi juga memperhatikan aspek arsitektur, seni, serta estetika.
“Maka meski setelah direnovasi bangunan masjid tampak seperti baru, namun kaidah-kaidah cagar budaya bangunan masjid tetap terlihat. Waskita Karya berkomitmen memberikan hasil terbaik dalam setiap pengerjaan proyek, termasuk renovasi Istiqlal ini,” katanya.
Renovasi tersebut merupakan yang pertama dilakukan sejak 42 tahun lalu. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp511 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Masjid Istiqlal diharapkan dapat menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia. Kedatangan Paus Fransiskus ke Istiqlal pun mempertegas status Istiqlal sebagai simbol masjid di Tanah Air,” tutur Ermy.
Sebagai infomasi, Waskita Karya turut membangun Masjid Sheikh Zayed di Solo yang merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Abu Dhabi, Masjid Nasional Al Akbar di Surabaya, serta Masjid Agung di Jawa Tengah. Kemudian merenovasi Masjid Baiturrahman Aceh pada 2015 dan Baiturrahman Semarang pada 2021.