Kubu Agung: Ical buat sejarah kelam Golkar tak calonkan presiden
"Kalau dibiarkan begini terus (konflik) jangan sampai ada sejarah Partai Golkar tidak ikut pilkada," kata Yorrys.
Wakil Ketua Umum Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai mengakui rapat pleno yang digelar di DPP Partai Golkar salah satunya membahas soal pertemuan pihaknya dengan Wapres Jusuf Kalla kemarin malam. Menurutnya, dalam pertemuan itu, JK yang tak lain mantan ketua umum Golkar mencoba memberi solusi agar kedua kubu bisa islah supaya bisa mengikuti pilkada serentak.
"Beliau (JK) mencoba memberi wacana baru sebagai senior dan tokoh Golkar. Kalau dibiarkan begini terus jangan sampai ada sejarah Partai Golkar tidak ikut pilkada. Dalam sejarah Ical membuat sejarah kelam Partai Golkar tidak pernah mencalonkan presiden," katanya di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (27/5).
Menurutnya, dalam kesepakatan awal hanya dirumuskan soal bagaimana tim teknis islah kedua kubu. Dia mengatakan, kubu Agung dan kubu Ical mengirimkan masing-masing tiga orang untuk tim tersebut.
"Jadi proses ini tidak mencampuri masalah hukum. Banding tetap jalan, sambil menunggu hasil, deadline terakhi 26 Juli sambil menunggu keputusan KPU dan kemenkum HAM siapa yang akan menandatangani mandat," katanya.
Sementara soal kapan waktu penandatanganan kesepakatan, dia mengatakan harus dilakukan pekan ini. Selain itu, lokasi penandatanganan juga harus dilakukan di DPP Golkar, Slipi, Jakarta.
"Akan disaksikan seluruh DPP Partai Golkar dari 2 pihak. Kami sepakati seluruh pengurus pleno mendampingi ketum untuk menyaksikan penandatanganan," katanya.