Kubu Prabowo: Kedaulatan ada di tangan rakyat dan bukan di lembaga survei
Untuk elektabilitas sebagai capres, SMRC juga menyatakan Jokowi unggul jauh atas Prabowo. Namun Johnny berharap hasil ini tidak membuat tim Jokowi berkepala besar. Dia ingin kerja keras terus ditingkatkan.
Wakil Ketua tim Kampanye Nasional (TKN) Johnny G Plate memberi tanggapan positif terkait survei tingkat kepuasan terhadap calon Presiden Joko Widodo di atas 70 persen. Hasil survei mengungkapkan Jokowi unggul dari elektabilitas hingga kepuasan kinerjanya saat memimpin.
Sebelumnya, hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan ada sejumlah faktor ekonomi yang dapat mengubah tren terutama isu ekonomi, hukum dan keamanan yang menjadi perhatian. Namun, secara umum rakyat menilai kondisi ekonomi makro saat ini 73 persennya menyatakan puas.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Kapan survei SMRC untuk Pilgub Sulteng 2024 dilakukan? Jika Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, yakni Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari Survei Poltracking Indonesia mengenai elektabilitas pasangan capres-cawapres? Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkapkan peta persebaran kekuatan elektabilitas setiap pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan penghasilan.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Hasil itu memberikan gambaran bahwa masyarakat sudah paham programnya Pak Jokowi dan sudah merasakan programnya, maka tentu ingin dia melanjutkan program yang telah dirasa puas masyarakat," kata Johnny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (8/10).
Untuk elektabilitas sebagai capres, SMRC juga menyatakan Jokowi unggul jauh atas Prabowo. Namun Johnny berharap hasil ini tidak membuat tim Jokowi berkepala besar. Dia ingin kerja keras terus ditingkatkan.
"Nah survei itu juga diikuti dengan peningkatan elektabilitas Pak Joko Widodo yang luar biasa meningkat tinggi sampai di atas 60 persen gitu ya. Tapi tentu peningkatan keterpilihan pak Joko Widodo itu menjadi masukan kepada TKN ya," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, survei SMRC tersebut tidak bisa menjadi kesimpulan bahwa Prabowo akan kalah. Karena survei dilakukan setelah kejadian Ratna Sarumpaet, dia menilai, mempengaruhi nama baik Prabowo di Pilpres 2019.
"Saya yakin survei itu sebelum kasus Ratna, jadi pertanyaannya tidak relevan. Tapi apakah peristiwa itu akan berdampak? Harus lihat dari beragam cara. Kami meyakini masalah ini harus diperbaiki, dikoreksi," katanya.
Menurutnya, Prabowo telah memberikan contoh yang baik sebagai pemimpin. Sebab Prabowo sudah minta maaf karena beliau merupakan korban hoaks aktivis Ratna Sarumpaet.
"Publik mengapresiasi sikap pak Prabowo sudah minta maaf daripada tidak pernah minta maaf dan berlarut-larut. Jadi kita lihat saja karena memang menuju april 2019 masih sangat lama. Masih banyak peristiwa akan terjadi," jelasnya.
Hidayat Nur Wahid mempercayai kemenangan Prabowo-Sandiaga tidak dipengaruhi atas hasil survei. Alasannya karena rakyat kristis dalam menyikapi isu-isu yang muncul ketika Pilpres berlangsung.
"Tentang rakyat masih percaya itu hak rakyat tapi itu juga hak lembaga survei. Publik sudah paham SMRC itu apa dan siapa, kualitasnya orang juga sudah hafal, jadi silakan survei apapun bahkan 98 persen juga boleh," tegasnya.
"Rakyat sudah hafal dengan itu semuanya dan sekali lagi pemilih itu kedaulatan ada di tangan rakyat dan bukan di tangan lembaga survei," tutup Hidayat Nur Wahid.
Sebelumnya diberitakan, hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang elektabilitas calon presiden yang dilakukan September 2018, menyebutkan 60,4 persen warga akan memilih Jokowi apabila pemilu dilaksanakan sekarang. Adapun survei dilakukan pada 7-14 September 2018 terhadap 1.220 responden dengan response rate 1.074 responden.
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 3,05 persen. Sedangkan responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka.
"Dengan mewawancarai 1.220 responden secara random di seluruh Indonesia, survei menunjukkan 60,4 persen akan memilih Jokowi sebagai presiden, sementara yang memilih Prabowo hanya 29,8 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Menteng, Minggu (7/10).
Djayadi mengatakan, berdasar hasil survei tersebut peluang Jokowi untuk terpilih kembali pada Pilpres 2019 semakin menguat. Dibandingkan survei Mei 2018, suara dukungan Jokowi naik 3 persen yakni dari 57 persen menjadi 60 persen, sedangkan Prabowo turun dari 33,2 persen menjadi 29,4 persen.
"Dari pengalaman tiga kali pilpres, calon yang suara dukungannya naik dan unggul terus sulit dikalahkan," ucapnya.
Baca juga:
Cak Imin sebut hoaks Ratna pukulan telak bagi kubu Prabowo
Hidayat Nur Wahid sebut PKS tak diberi tahu Gerindra saat pilih Ratna jadi timses
Jokowi unggul di survei SMRC, Fahri Hamzah minta timses tenang
Fahri Hamzah: Prabowo jangan meledak-ledak, harus tenang dan kalem
PKS tak yakin kasus Ratna Sarumpaet bikin pendukung tinggalkan Prabowo
PSI: Hanya hoaks masif mampu kalahkan Jokowi