Kursi Ketua DPR kosong, Politisi Golkar sebut 'jangan main MD3 lagi'
"Ini menimbulkan image masyarakat ke kita jadi jelek," kata Firman.
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) Firman Soebagyo menyatakan tidak sepakat jika DPR akan merevisi UU MD3 untuk mengisi posisi Ketua DPR yang ditinggalkan Setya Novanto. Menurutnya pengganti Setya Novanto yang lepas jabatan Ketua DPR harusnya dari Partai Golkar.
"Udahlah. Udah capek DPR kocok MD3. Ini menimbulkan image masyarakat ke kita jadi jelek. Jangan sampai bermain-main di MD3 lagi. Nanti orang bosan," kata Firman di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (17/12).
Sejumlah pihak khususnya partai koalisi pendukung pemerintah ingin mengembalikan UU MD3 seperti tahun 2009. Dimana jatah pimpinan dan alat kelengkapan dewan dibagi rata berdasarkan perolehan suara di pemilu legislatif.
Artiya jika UU MD3 dikembalikan, maka yang berhak mendapatkan kursi ketua DPR adalah PDIP, dengan empat wakilnya dari Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN. Namun rencana ini ditolak mentah-mentah oleh KMP.
Menurut Politikus Partai Golkar ini juga tak mau lagi ada revisi UU MD3. Dia menyatakan bahwa kursi ketua DPR milik Golkar.
Menurut Firman, pimpinan DPR harus segera berembug menentukan mekanisme penggantian ketua DPR sesuai UU MD3. Setelah itu harus segera berkonsultasi dengan pimpinan Partai Golkar.
"Harus segera rapat selambatnya 5 hari berkirim surat ke Parpol. Karena ini unsur penting maka harapan kami enggak usah nunggu 5 hari," pungkasnya.
Baca juga:
Mundur, Setya Novanto belum kemasi barang di ruang ketua DPR
Ruhut sebut jika Setnov diberi sanksi berat Panel bisa masuk angin
Setnov mundur, Agung Laksono ingin kocok ulang pimpinan DPR
Setya Novanto lepas jabatan, DPR gelar dangdutan dan bazar
Sekjen Demokrat sebut Setnov tak gentle mundur jelang putusan MKD
PAN minta Golkar cari ganti Setnov, tapi tak sepakat UU MD3 direvisi
Pengganti Setnov, mulai dari Titiek Soeharto sampai Fadel Muhammad
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Di mana Sudaryono mensosialisasikan diri? Salah satu sosok yang dinilai paling awal menyoalisasikan diri sebagai bakal Calon Gubernur Jateng adalah Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono. Spanduk atau baliho tentang kesiapan Sudaryono sudah bertebaran di berbagai wilayah Jateng. Sukarelawan-sukarelawan pendukung Sudaryono pun sudah mulai bermunculan dari berbagai daerah.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.