Lembaga survei tak kredibel bisa dipidana
Untuk mempidanakan lembaga survei, lanjut Wahidah, prosesnya harus melalui Bawaslu.
Banyaknya lembaga survei pelaku hitung cepat atau quick count saat pilpres berpotensi menjadi sumber kericuhan dan bentrok antarpendukung pasangan calon. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk waspada terhadap hasil survei dan hitung cepat yang beredar.
Election Specialist dan Penasihat Pemantauan Kemitraan, Wahidah Suaib menilai, selain masyarakat harus bersikap waspada, lembaga survei dan penyelenggara juga harus taat terhadap peraturan yang berlaku.
"Ada sanksi pidana di undang-undang pemilu terkait keberadaan lembaga survei. Misalnya mereka tidak mengumumkan bahwa hasil survei mereka itu bukan data resmi KPU. Itu bisa kena pidana," jelas Wahidah di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (11/7).
Untuk mempidanakan lembaga survei tersebut, lanjut Wahidah, prosesnya harus melalui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Kalau pidana pemilu memang prosesnya lewat Bawaslu. Jadi pelanggaran lembaga survei yang diatur dalam undang-undang pemilu, penegakan hukumnya oleh Bawaslu sampai ke polisi sampai kejaksaan," ucap Wahidah.
Namun, untuk lembaga survei yang tidak terdaftar di KPU, maka asosiasi profesi lembaga-lembaga survei bisa bertindak.
"Tapi kalau pelanggaran kode etik, penegakan hukumnya oleh ikatan profesi. Mereka punya aturan main yang disepakati bersama," tutur Wahidah.
Baca juga:
Kubu Jokowi: Ucapan Muzani seolah ingin ubah hasil quick count
Polisi: Tak ada saksi lihat pelempar bom molotov di JSI
KPI bakal putuskan penghentian siaran quick count-real count
Ada ancaman teror, kantor Poltracking dijaga ketat polisi
Mabes gerah ada hasil hitung cepat mengatasnamakan Polri
-
Apa itu quick count? Quick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara yang sudah masuk.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Kenapa quick count penting dalam pemilu? Quick count dapat memberikan gambaran awal tentang hasil pemilu sebelum real count selesai. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk mengetahui perkembangan politik dan mengantisipasi kemungkinan konflik atau kontroversi.
-
Siapa yang melakukan Quick Count? Quick count dilakukan oleh lembaga survei, lembaga pemantau pemilu, atau kelompok masyarakat sipil yang independen dan tidak terafiliasi dengan calon atau partai politik.
-
Bagaimana quick count bekerja? Quick count menggunakan teknik statistik dan penarikan sampel yang ketat dari lapangan. Biasanya, quick count menggunakan metode Stratified Random Sampling (pengambilan sampel bertingkat), di mana populasi target dipisahkan menjadi beberapa segmen dan kemudian diambil secara acak.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.