Loyalis Bamsoet Nilai Airlangga Bolak Balik ART Golkar untuk Kepentingan Diri Sendiri
Dia mengungkapkan, Airlangga harus memberikan penjelasan agar kader-kader Golkar tidak tertipu dengan pernyataan ketua umumnya sendiri. Pasalnya Airlangga dinilai bolak-balik Anggaran Rumah Tangga (ART) Golkar dengan menafsirkan tahap penjaringan, pencalonan dan pemilihan.
Ketua Bambang Soesatyo Center, Ahmadi Noor Supit mengkritik pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dimana Airlangga menyebut bakal caketum Partai Golkar harus mendapat dukungan 30 persen dari DPD tingkat I dan tingkat II.
Dia mengungkapkan, Airlangga harus memberikan penjelasan agar kader-kader Golkar tidak tertipu dengan pernyataan ketua umumnya sendiri. Pasalnya Airlangga dinilai bolak-balik Anggaran Rumah Tangga (ART) Golkar dengan menafsirkan tahap penjaringan, pencalonan dan pemilihan.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Airlangga dan timnya ingin pada tahap penjaringan calon, seorang dianggap memenuhi syarat bila mendapat dukungan tertulis dari 30 persen pemilik suara yang ditanda tangani oleh ketua dan sekretaris. Padahal ART Pasal 50 ayat 1 menyatakan bahwa pemilihan Ketua Umum DPP, Ketua DPD provinsi/kabupaten/kota dan kecamatan dipilih secara langsung," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/11).
Supit menyebut ART pasal 50 ayat 2 menyatakan pemilihan sebagaimana dimaksud pasal 1 dilakukan melalui tahap penjaringan, pencalonan dan pemilihan. Artinya, ketiga tahapan tersebut dilakukan secara langsung melalui voting atau pemilihan sebagaimana dinyatakan dalam ayat 1.
"Hal ini telah dilakukan dalam Munaslub di Bali Tahun 2016. Waktu itu Airlangga Hartarto hanya mendapat suara 16 pada tahap penjaringan, sehingga tidak bisa lanjut pada tahap pencalonan. Pada Munas tersebut hanya Setya Novanto dan Akom yang mendapat suara lebih dari 30 persen dan lolos menjadi calon karena Ade Komarudin mengundurkan diri pemilihan tidak dilanjutkan dan Setya Novanto dinyatakan terpilih secara aklamasi," jelasnya.
Dia menerangkan, Partai Golkar sudah melaksanakan Pasal 50 ART tersebut secara benar dalam Munaslub di Bali pada 2016. Itu menjadi konvensi dalam penerapan ART.
"Jadi jangan lagi akal-akalan membuat tafsir baru terhadap ART Pasal 50, apalagi AH sudah mengalami sendiri ikut penjaringan calon ketua umum tanpa dukungan tertulis, tetapi melalui pemilihan secara langsung oleh peserta Munas," tutup Supit.
Baca juga:
Sekjen Golkar Sebut Caketum Tengah Dekati Pemilik Suara untuk Munas
'Menteri Bekerja Membantu Presiden, Bukan Jadi Timses Caketum Partai'
Ketua PP AMPG Nilai Kubu Bamsoet Tidak Bijak Wacanakan Munas Tandingan
Sekjen Golkar Sebut Syarat 30% Maju Ketum Didukung AD/ART
14 Syarat Menjadi Calon Ketua Umum Partai Golkar Periode 2019-2024
Jubir Panitia Sebut Konflik Jelang Munas Golkar Sudah Biasa