LSI: Meski mahal, rakyat tetap mau pilkada langsung
Sebanyak 45,5 persen responden menyatakan pilkada langsung berbiaya mahal.
Pelaksanaan pilkada secara langsung diakui memang membutuhkan biaya besar. Hal ini menjadi salah satu alasan digulirkannya pilkada melalui DPRD oleh Koalisi Merah Putih (KMP).
Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi membenarkan hal tersebut. Berdasarkan temuan LSI dari survei yang dijalankan sepanjang 25 Oktober hingga 3 November 2014, sebanyak 45,5 persen responden menyatakan pilkada langsung berbiaya mahal.
"Meskipun tidak mayoritas angka ini cukup besar, khususnya jika dibandingkan dengan mereka yang berpandangan sebaliknya sebesar 36,3 persen," ujar Dodi di kantornya, Jakarta, Rabu (17/12).
Dodi mengatakan terdapat perbedaan jumlah persentase pendukung masing-masing pasangan calon terkait mahalnya penyelenggaraan pilkada langsung. Menurut dia, pendukung Prabowo-Hatta lebih banyak menyatakan pilkada langsung mahal dibandingkan pendukung Jokowi-JK, dengan rasio 52 persen banding 40 persen.
"Namun jika dilihat dari sisi koalisi, jumlah mereka yang berpandangan seperti ini relatif sama, KIH 45 persen, KMP 46 persen, PPP ditambah Demokrat 48 persen," ungkap Dodi.
Meski demikian, Dodi menerangkan mayoritas responden tetap menginginkan pilkada langsung. Dalam survei tersebut sebanyak 66,8 persen responden tetap ingin pilkada langsung meski mahal.
"Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat cenderung memandang memilih pemimpin secara langsung lebih penting dibandingkan konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan," ungkap dia.
LSI menjalankan survei ini menggunakan metode wawancara melibatkan 2.000 responden tersebar di 34 provinsi dengan tingkat margin of errors sebesar 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber pembiayaan survei ini berasal dari International Foundation for Electoral Systems (IFES).
Baca juga:
'Logika keliru jika pilkada langsung banyak timbulkan kerusuhan'
LSI: Publik tak percaya pilkada via DPRD kurangi politik uang
LSI: 78% Pendukung Prabowo-Hatta pilih pilkada langsung
Survei LSI: 8 dari 10 orang ingin pilkada langsung
Dukung Perppu Pilkada, Ical tetap berharap Pilkada lewat DPRD
Golkar Jabar minta Ical perjuangkan pilkada tak langsung
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Siapa yang melakukan survei LSI? Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta dukungan apabila Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua. Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Pilkada itu apa sih? Pilkada artinya Pemilihan Kepala Daerah, Berikut Tahapannya Pilkada artinya proses pemilihan umum di Indonesia yang dilakukan untuk memilih kepala daerah.
-
Siapa yang mengawasi Pilkada? Diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Provinsi dan Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten/Kota.