LSJ: Di antara partai Islam, elektabilitas PKS terpuruk
Faisal mengatakan turunnya elektabilitas partai Islam itu karena masalah korupsi yang menjerat beberapa kadernya.
Dua bulan menjelang pemilihan umum elektabilitas partai Islam anjlok. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) termasuk partai islam yang mengalami keterpurukan paling tajam.
Peneliti Lembaga Survei Jakarta (LSJ) Faisal Syam, mengatakan turunnya elektabilitas partai Islam itu karena masalah korupsi yang menjerat beberapa kadernya.
"Masyarakat menilai partai-partai Islam mengalami penurunan. Penilaian masyarakat partai Islam yang mengalami keterpurukan yakni PKS," kata Faisal sesuai survei Dinamika Elektabilitas Parpol Menjelang Pemilu, di Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2).
Randy melanjutkan, di luar PKS elektabilitas partai Islam lainnya cenderung tetap di kisaran angka 4 hingga 5 persen. Dia menambahkan, dengan tingkat elektabilitas seperti ini diprediksi perolehan suara partai berbasis Islam dalam Pemilu 2014 tidak berbeda dengan capaian pada Pemilu 2009.
"Hasil survei LSJ, partai berbasis massa Islam cenderung dipersepsikan kurang pro terhadap perubahan. Jarang sekali terdengar isu-isu perubahan diperkenalkan oleh partai-islam tersebut," ujarnya.
Selain persoalan yang menjerat beberapa kader partai berbasis Islam. Kurangnya dukungan dari para tokoh senior di internal partai Islam jadi kendala menjelang pemilu nanti.
"Kemungkinan dapat berubah menjelang pemilu jika para sesepuh di partai Islam turun gunung," terang Faisal.
Survei ini dilaksanakan pada 12 Januari hingga 26 Januari di 33 provinsi, dengan mengambil sampel sebanyak 1.240 responden. Melalui teknik multi-stage random sampling dengan ambang kesalahan atau margin of error sekitar 2,8 persen dan level of confidence 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden, dengan bantuan kuesioner.
Berikut hasil survei Dinamika Elektabilitas Parpol Menjelang Pemilu yang dipaparkan LSJ:
1. NasDem 6,94 persen
2. PKB 4,67 persen
3. PKS 3,87 persen
4. PDI Perjuangan 19,83 persen
5. Golkar 17,74 persen
6. Gerindra 12,58 persen
7. Demokrat 6,12 persen
8. PAN 4,51 persen
9. PPP 4,83 persen
10. Hanura 6,85 persen
14. PBB 1,2 persen
15. PKPI 0,24 persen