Mahfud MD: Saya tidak ingin jadi presiden
Ia melanjutkan jika memang ia ingin menjadi capres atau cawapres, ia pasti telah melakukan sosialisasi dengan memasang baliho di berbagai tempat. Termasuk juga mengundang wartawan dalam berbagai kesempatan. Tapi hal itu tak dilakukan.
Nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD kerap disebut-sebut sebagai calon pemimpin potensial yang bisa ikut bertarung dalam Pilpres 2019. Nama Mahfud juga digadang-gadang layak menjadi pendamping capres Joko Widodo (Jokowi) atau Prabowo Subianto.
Namun, Mahfud menyatakan ia tak ingin menjadi Presiden maupun Wakil Presiden. "Kalau saya ditanya selalu jawaban saya, saya tidak ingin. Tidak ingin jadi presiden. Tidak ingin tidak sama dengan tidak mau," jelasnya saat mengisi kuliah umum Kantor PARA Institute, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Apa yang dikabarkan oleh Bahlil Lahadalia terkait pengunduran diri Mahfud MD? Bahlil pun meminta agar seluruh pihak menunggu informasi resmi dari Mahfud apakah benar akan mengundurkan diri atau tidak. "Jadi tunggu saja ya, kalau memang itu benar baru saya kasih tanggapan,"
-
Mengapa Mahfud Md menghindari kampus-kampus saat kampanye Pilpres 2024? Menurut dia, ada tujuan baik mengapa hal itu dilakukan. "Saya Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya sejak 2022, saya rajin datang ke UB, tapi selama musim kontestasi pilpres saya tidak datang, saya menjaga diri agar tidak menimbulkan fitnah bagi rektor," kata Mahfud saat Halal Bihalal Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) di Auditorium Kementerian PUPR seperti dikutip dari siaran pers, Senin (6/5).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md terkait kampus selama kampanye Pilpres 2024? Mantan Calon Wakil Presiden nomor urut 03 di Pilpres 2024, Mahfud Md, mengaku menghindari kampus-kampus selama kampanye Pilpres 2024, khususnya Universitas Brawijaya. Dia memastikan hal itu bukan tanpa alasan.
Ia melanjutkan jika memang ia ingin menjadi capres atau cawapres, ia pasti telah melakukan sosialisasi dengan memasang baliho di berbagai tempat. Termasuk juga mengundang wartawan dalam berbagai kesempatan. Tapi hal itu tak dilakukan.
"Kalau bilang tidak mau, enggak ada yang nawarin juga," kata dia.
Mahfud mengatakan yang berhak mencalonkan capres atau cawapres ialah parpol. Untuk posisi cawapres juga harus disepakati capres yang akan diusung parpol. Ia lebih jauh tak mau menjawab apakah bersedia menjadi cawapres jika ada parpol atau capres yang menawari.
"Keliru kalau saya menjawab. Jawaban saya pada yang nawari saja apakah saya mau atau tidak," selorohnya.
Jika ada parpol yang menawari, ia mengatakan tak akan langsung menerima. Tapi ia harus melihat bagaimana cara penawaran itu datang dan seperti apa tawaran itu. "Lalu saya ini disuruh apa. Jadi tidak bisa juga bilang siap kepada saudara, kan saudara enggak nawari apa-apa, hanya tanya," jelasnya.
Terkait nama capres yang kemungkinan akan bertarung pada Pilpres 2019 menurutnya bagus semua. Begitu juga dengan bakal cawapres.
"Bagus semua tokoh-tokoh yang ada. Jokowi bagus, Prabowo bagus juga, Gatot (Nurmantyo) bagus. Cawapres yang muncul bagus. Anies (Baswedan), Muhaimin (Iskandar), Airlangga (Hartarto), Rommy, mudah-mudahan jadi cawapres semua. Semua bagus, enggak ada yang jelek. Nanti ada prosesnya," ujarnya.
Baca juga:
Gerindra klaim PKS tak akan minta syarat koalisi untuk Pilpres 2019
Jokowi lebih sering lihat foto Cak Imin ketimbang billboard Asian Games
Mei, relawan Prabowo tancap gas menangkan Pilpres 2019
PPP balas sindir PKB, dari soal Cak Imin sampai menteri tak berprestasi
KPU tetap wajibkan Caleg serahkan LHKPN