Mahkamah Partai Sebut Airlangga Bakal Dipilih Secara Aklamasi di Munas Golkar
Mahkamah Partai Sebut Airlangga Bakal Dipilih Secara Aklamasi di Munas Golkar. Muladi mengaku ini merupakan pilihan yang rasional karena Bamsoet yang notabene sebagai rival terberat Airlangga, telah terpilih sebagai Ketua MPR RI.
Ketua Mahkamah Partai Golkar, Muladi memastikan Airlangga Hartanto bakal dipilih secara aklamasi menjadi Ketum Golkar saat Munas Desember 2019 nanti. Hal itu setelah terjadi rekonsiliasi Airlangga dengan pesaingnya Bambang Soesatyo.
"Bursa Ketum Golkar sudah selesai, dari internal partai Airlangga kita pilih jadi ketum, Bambang Soesatyo Ketua MPR," kata Muladi, Selasa (8/10).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Muladi mengaku ini merupakan pilihan yang rasional karena Bamsoet yang notabene sebagai rival terberat Airlangga, telah terpilih sebagai Ketua MPR RI.
"Ya kita yang senior di internal partai sudah memberikan porsi bagi masing-masing figur. Bamsoet sudah jadi Ketua MPR. Artinya ini sudah selesai. Tidak ada yang perlu dipersoalkan lagi," ungkapnya.
Setelah Munas nantinya, kata Muladi punya tugas lain yang harus dituntaskan oleh partainya yakni berkaitan terkait menyodorkan nama-nama kadernya yang dinilai potensial menduduki jabatan sebagai menteri di kabinet pemerintahan Joko Widodo- Ma'aruf.
"Siapa saja yang akan dipilih jadi menteri, itu hak prerogatifnya presiden dong. Yang jelas, kita amankan misi untuk menjadikan Airlangga sebagai Ketum supaya mobilitas Partai Golkar berjalan sesuai yang diharapkan sampai Pilpres 2024 mendatang," tuturnya.
Baca juga:
VIDEO: Kemesraan Bamsoet dan Airlangga di Pembacaan Sumpah Jabatan Pimpinan MPR
Surya Paloh: Saya Ingin Airlangga & Bamsoet Bersama Besarkan Golkar
Bamsoet Tegaskan Persaingan dengan Airlangga di Munas Golkar Selesai
Mempertemukan Airlangga & Bamsoet, Surya Paloh Bantah Ingin Intervensi Munas Golkar
Bamsoet Soal Munas Golkar: Hanya Saya, Tuhan dan Airlangga yang Tahu
Bamsoet 'Cooling Down', Akbar Tanjung Persilakan Kader Lain Tantang Airlangga