'Majelis Etik Golkar Justru Tidak Etik'
Ketua DPP Partai Golkar Andi Harianti Sinulingga geram dengan sikap Majelis Etik yang memanggil Darul. Menurutnya, majelis etik dianggap majelis politik yang tidak etik.
Majelis Etik Partai Golkar akan memanggil politikus senior Darul Siska pada Rabu (7/8) besok. Pemanggilan untuk meminta klarifikasi soal surat terbuka yang disampaikan Darul kepada dua senior partai beringin Akbar Tanjung dan Agung Laksono yang tampak partisan jelang Munas.
Ketua DPP Partai Golkar Andi Harianti Sinulingga geram dengan sikap Majelis Etik yang memanggil Darul. Menurutnya, majelis etik dianggap majelis politik yang tidak etik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Majelis etik jangan sampai jadi majelis politik. Masak orang bikin surat terbuka dipandang pelanggaran etik, justru itu tidak etik," kata Andi kepada merdeka.com, Selasa (6/8).
Menurutnya, majelis etik mesti menjunjung tinggi sikap etik, bukan asal main di wilayah samar yang dengan mudah orang menyimpulkan bahwa majelis etik sudah tidak lagi etik.
"Jika majelis etik digunakan untuk alat kekuasaan, maka itu pelanggaran etik yang paling besar, dimana kepentingan politik dibungkus atas nama etik, nilai moral tertinggi," ujarnya.
Dia menambahkan, majelis etik tidak ada dalam AD/ART partai beringin hasil Munaslub 2017.
"Memang di AD/ART tidak ada, basis legitimasi legalnya lemah. Kita sudah ada mahkamah partai, soal-soal pelanggaran etik bisa diadili di sana," tandasnya.
Sebelumnya, lewat surat terbuka, Darul mengkritik keras Akbar Tanjung dan Agung Laskono yang dianggap terlalu partisan ke kubu Airlangga Hartarto jelang Munas Golkar. Terlebih, jadwal munas dalam rapat pleno DPP Golkar hingga kini belum ditentukan.
Tak lama setelah surat terbuka tersebut beredar, muncul surat Majelis Etik Golkar yang isinya memanggil Darul. Majelis etik dijadwalkan memanggil Darul pada Rabu (7/8).
"Saya akan datang, kan cuma diundang, di dalam surat juga ditulisnya diundang rapat, bukan dipanggil," kata Darul.
Baca juga:
Darul Siska: Harusnya Akbar Tanjung & Agung Laksono yang Ditegur
Darul Siska: Majelis Etik Golkar Tak Diatur AD/ART
Besok, Majelis Etik Golkar Panggil Darul Siska yang Kritik Akbar Tanjung
Sekjen PPP: Jika Disepakati Final Posisi Ketua MPR untuk Golkar, Kami Tak Masalah
Majelis Etik Golkar Panggil Darul Siska Terkait Surat Terbuka di Media Massa
Pengurus DPP Golkar Surati Airlangga Hartarto Desak Gelar Rapat Pleno
Golkar Minta Pemilihan Pimpinan MPR Jangan Tawar Menawar Kepentingan Politik