Makan siang, cara Mega agar JK legowo 'orangnya' di kabinet dicopot?
Dugaan lobi Megawati itu muncul menyusul isu reshuffle jilid II dalam kabinet kerja.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambangi kediaman Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (8/1) kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga hadir dalam pertemuan.
Apa sesungguhnya motif dibalik pertemuan tersebut?
Direktur Lingkar Mardani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menduga pertemuan tersebut merupakan cara Megawati mencoba melobi Jusuf Kalla untuk legowo agar para 'orangnya' di Kabinet Kerja dicopot pada reshuffle kabinet jilid II yang dikabarkan akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Saya pikir Mega mencoba meredam gejolak di internal pemerintahan. Karena kabarnya 'orangnya" JK kena reshuffle. Sepanjang yang saya tahu sih seperti itu," kata Ray saat dihubungi Merdeka.com, Jumat (8/1) malam.
Menurut Ray, hal yang sama juga dicoba Megawati terhadap Surya Paloh. Sebab, paling santer menteri dari NasDem yang akan ditendang pada reshuffle jilid II. Ray menjelaskan hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi agar dua orang tersebut tidak 'emosi' apabila orang-orangnya tak lagi menjabat sebagai menteri.
"Karena dia petinggi partai pengusung utama Jokowi. Dilakukan seperti itu sebelum semakin bergejolak," ujarnya.
Seperti diketahui, dikabarkan Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet jilid II dalam waktu dekat. Santer beredar Jaksa Agung HM Prasetyo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang merupakan kader NasDem bakal dicopot. Sementara, Menteri yang dianggap 'orangnya' Jusuf Kalla, seperti Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi juga bakal ditendang Jokowi.
Dalam makan siang tersebut, JK tidak bersama Presiden Jokowi. Disinggung soal ketidakhadiran Jokowi, JK menjawab santai. "Kenapa dia (Jokowi) mesti ikut? Saya (yang) mesti ikut Pak Jokowi," singkatnya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengaku tidak ada pembicaraan khusus dengan Megawati dan Surya Paloh. Menurut JK, pembicaraan hanya seputar koordinasi pemerintah dengan partai pendukung.
"Pemerintah yang didukung oleh partai maka pemerintah selalu konsultasi dengan partai. Karena ada 2 koordinasi. Koordinasi dengan pemerintah dan DPR, DPR itu komandannya partai. Jadi kita harus selalu koordinasi dengan pimpinan partai. Itu biasa saja, di mana pun di dunia juga begitu," ucapnya.
JK mengaku, dalam pertemuan tersebut juga tidak menyinggung perihal wacana perombakan atau reshuffle kabinet yang makin santer belakangan ini. Ketiganya sempat membicarakan perihal kondisi politik dan ekonomi nasional.
"Beliau (Mega) minta tentu biasa lah, agar negeri ini stabil. Kita kembangkan ekonomi, kembangkan usaha rakyat, minta kesenjangan diperbaiki," kata JK.
Baca juga:
Presiden Jokowi belum pastikan reshuffle dalam waktu dekat
Istana soal Golkar gabung pemerintah: Jangan minta jabatan menteri!
Istana sebut isu reshuffle banyak bikin orang ngebet jadi menteri
Jokowi diminta reshuffle Menteri Yuddy karena sering buat gaduh
Di tengah isu reshuffle makin kuat, JK & Megawati makan siang bareng
Menag Lukman Hakim pasrah saja jika terkena reshuffle
Istana: Tidak ada jabatan Menteri Utama
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.