Mantan Caketum Golkar: Munaslub tergantung suara DPD
Mantan Caketum Golkar: Munaslub tergantung suara DPD. Petinggi Partai Golkar seperti Nurdin Halid dan Idrus Marham menegaskan tak akan ada Munaslub meski Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka. Namun demikian, Nurdin dan Idrus diminta dengarkan aspirasi pengurus Golkar daerah, tak bisa memutuskan sepihak.
Petinggi Partai Golkar seperti Nurdin Halid dan Idrus Marham menegaskan tak akan ada Munaslub meski Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka. Namun demikian, Nurdin dan Idrus diminta dengarkan aspirasi pengurus Golkar daerah, tak bisa memutuskan sepihak begitu saja.
Ketua DPP Golkar Indra Bambang Utoyo mengatakan, pengurus daerah paling merasakan gejolak yang terjadi. Selama ini, elektabilitas Golkar diyakini tergerus, semakin merosot jelang Pemilu 2019 mendatang. Soal Munaslub, kata Indra, harusnya tergantung dari suara DPD Golkar nantinya.
"Daerah paling merasakan gejolak yang terjadi, bukan DPP Golkar. Kami sangat tidak menyangka Novanto jadi tersangka, gejolak langsung timbul. Nah saya sebagai ketua DPP tunduk apapun keputusan DPP, kita ikuti, tapi yang saya pikirkan, apapun juga kita harus dengarkan suara DPD, karena pemilik Partai Golkar adalah DPD, bagaimana sikap DPD, pasti akan ada gejolak," kata Indra saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (18/7).
Indra sendiri telah merasakan adanya gejolak di internal Partai Golkar pasca ditetapkannya Novanto sebagai tersangka. Ditambah lagi, hasil survei yang menyatakan Golkar kini posisinya berada di bawah Gerindra. Hal ini, kata dia, yang merasakan dan paling bertanggung jawab adalah pengurus tingkat provinsi dan daerah.
"Jadi saya kira (pimpinan Golkar) juga harus melihat bagaimana suara dari DPD," terang Indra yang pernah ikut bertarung menjadi calon ketum Golkar di Munaslub Golkar pada 2016 lalu.
DPP Golkar akan menggelar rapat pleno siang ini di kantor DPP Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat. Di rapat itu, akan diputuskan sikap resmi Golkar terkait penetapan tersangka Setya Novanto.
"Nanti kita lihat keputusan pleno," tutup dia.
Baca juga:
Miryam: Sejak awal saya tidak pernah menyebut Pak Setnov
Begini reaksi Jokowi saat Setnov jadi tersangka kasus e-KTP
Setnov minta KPK segera kirim surat penetapan tersangka kasus e-KTP
Demokrat: Secara etika lebih bijak Setnov letakkan jabatan ketua DPR
Airlangga dan Agus Gumiwang ditantang deklarasi calon Ketum Golkar
Setnov tersangka, Golkar tetap usung Jokowi di Pilpres 2019
Fraksi Golkar akan kaji surat penetapan tersangka Setya Novanto
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.