Mantan napi korupsi APBD Langkat nyatakan siap maju Pilgub Sumut
Saat memberikan keterangan pers, Syamsul didampingi Anggota Fraksi PDIP Effendi Simbolon. Nama Effendi digadang-gadang bakal ikut meramaikan bursa calon Gubernur Sumut. Syamsul mengaku bakal mundur dari pencalonan andai Effendi jadi maju sebagai bakal calon Gubernur Sumut.
Mantan Gubernur Sumatera Utara periode 2008-2010 Syamsul Arifin kembali mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur Sumut untuk periode 2018-2023. Demi memuluskan niatnya, Syamsul Arifin mengklaim telah mengantongi suara hingga puluhan ribu untuk maju melalui jalur independen.
Selain itu, mantan narapidana kasus korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Langkat ini mengaku telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur Sumut melalui dua partai yakni PDIP dan PPP.
"Massa rill ratusan ribu lebih, ada bukti KTP-nya, mereka terus mendorong dan konsolidasi aktif. Status mantan narapidana korupsi itu kan bukan pada saat menjabat Gubernur Sumut tetapi waktu menjabat Bupati Langkat tahun 2008, saat itu KPK nya saja belum terbentuk," kata Syamsul saat memberikan keterangan persnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9).
Saat memberikan keterangan pers, Syamsul didampingi Anggota Fraksi PDIP Effendi Simbolon. Nama Effendi digadang-gadang bakal ikut meramaikan bursa calon Gubernur Sumut.
Syamsul mengaku bakal mundur dari pencalonan andai Effendi jadi maju sebagai bakal calon Gubernur Sumut. Bahkan, dia siap menjadi tim sukses Effendi demi membantu memenangkan politikus PDIP itu.
"Nah kecuali kalau hula-hula (keluarga terhormat) saya yang pakai baju batik ini (Effendi) mau maju, saya tidak berani meneruskan mendaftar ke KPU, saya akan serahkan seluruh kekuatan untuk mendukung dia. Ada istilah di kami, lebih baik terlempar dari negara dari pada di buang dari adat," pungkasnya.