Mantan pengacara Habib Rizieq maju lewat PDIP, minta dipanggil 'cebong'
Mantan pengacara Habib Rizieq maju lewat PDIP, minta dipanggil 'cebong'. "Saya silakan dicaci maki atas pilihan yang berbeda. Tapi saya ingin mengatakan, tujuan masuk PDIP tetap sama. Membela ulama, membela agama, membela Indonesia," tukasnya.
Mantan Pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, resmi maju sebagai bakal calon legislatif dari PDIP. Dia mengabaikan pro kontra di masyarakat. Bahkan dirinya meminta dipanggil 'cebong'.
Cebong merupakan istilah yang beredar di dunia maya dan diistilahkan oleh warganet, untuk menyebut mereka yang mendukung pemerintahan saat ini. Sedangkan lawannya, biasa disebut dengan Kampret.
-
Siapa yang mengunjungi Habib Rizieq? Bos jalan tol Jusuf Hamka membagikan momen saat ia berkunjung ke kediaman Habib Rizieq Shihab, di Instagram.
-
Siapa Habib Ali Kwitang? Di awal abad ke-20, Habib Ali Kwitang menjadi sosok ulama yang paling berpengaruh di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Ia merupakan keturunan dari Rasulullah di Betawi yang turut membantu kelahiran Republik Indonesia.
-
Apa yang menjadi fokus Habib Hasan setelah lulus kuliah? Selepas lulus dari perguruan tinggi, beliau memutuskan untuk kembali lagi ke Jakarta lalu bertemu kembali dengan alim ulama, kiai-kiai, dan juga para habib. Fokus Berdakwah Habib Hasan pada tahun 1997 mulai fokus berdakwah di Sukabumi dan berhasil menarik banyak jemaah.
-
Siapa saja yang telah menjadi alumni Universitas Terbuka? Beberapa di antaranya adalah Angga Yuanda, Ray Mbayang, Tina Toon, dan masih banyak lagi.
-
Kenapa Jusuf Hamka mengunjungi Habib Rizieq? Siang ini kami diundang makan nasi kebuli oleh beliau 🙏 Sambil mendiskusikan perkembangan dakwah yang sejuk. Serta dakwah untuk senantiasa MENGHARUMKAN AGAMA ISLAM. Sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah (SAW)...," tulisnya dalam keterangan.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
"Please, call me cebong (tolong, sebut saya cebong). Hari ini saya menjadi cebong. Silahkan panggil saya cebong. Karena persepsi agama saya, cebong adalah anak katak yang selalu berzikir demi kebaikan bangsa, demi kebaikan umat manusia," ucap Kapitra di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/7).
Dia menuturkan, tidak masalah dicaci maki dengan pilihannya. Namun, tujuannya tetap sama.
"Saya silakan dicaci maki atas pilihan yang berbeda. Tapi saya ingin mengatakan, tujuan masuk PDIP tetap sama. Membela ulama, membela agama, membela Indonesia," tukasnya.
Dia pun meminta, sekarang waktunya untuk menghentikan hoaks, ujaran kebencian serta fitnah, yang meliputi kehidupan dewasa ini. Karenanya, memilih PDIP agar bisa berjuang dari dalam.
"Dan saya katakan bahwa, saya ingin menjadi jembatan Indonesia. Kita memilih si A dan si B, silahkan. Kalau orang mengambil agama sebagai fatsun itu hak mereka. Tapi, jangan menuding orang yang tidak memilih keinginan orang lain, jadi kafir, lalu jadi cebong," tukasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan, Kapitra bisa menjadi jembatan untuk persahabatan.
"Bergabungnya Kapitra Ampera, ini tidak terlepas dari proses kesejarahan Bung Karno. Beliau adalah Ketua GMNI sebelumnya. Bergabungnya Kapitra Ampera membangun jembatan persahabatan untuk Indonesia Raya," kata Hasto.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ketum PA 212 sebut Kapitra Ampera kini merupakan lawan politik
Ini alasan PKS tak calonkan artis di Pileg 2019
KPK apresiasi langkah KPU diskualifikasi 5 bacaleg eks napi korupsi
Berakhlak dan amanah, alasan Lulung hijrah ke PAN
Wanda Hamidah minta NasDem Adil soal nomor urut Caleg
713 Calon legislatif berebut 50 kursi DPRD Kota Bekasi