Manuver pendiri Demokrat hadang SBY jadi ketua umum lagi
Para pendiri dan deklarator ingin Partai Demokrat kembali menjadi partai yang demokratis.
Partai Demokrat akan menggelar kongres ketiga pada bulan April mendatang. Bali menjadi tempat yang dipilih, namun kabar terbaru, lokasi kongres akan dipindahkan ke Surabaya.
Bukan lokasi kongres yang menjadi masalah bagi Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat. Tapi sinyal SBY akan maju lagi untuk memimpin partai itu untuk lima tahun ke depan.
Mereka mendesak SBY untuk tidak lagi maju dalam bursa ketua umum. Para pendiri ingin partai ini kembali ke jalur demokratis seperti yang dicita-citakan saat partai ini dibentuk.
Apa saja manuver dan permintaan para pendiri Partai Demokrat untuk menghadang SBY jadi ketua umum? Berikut rangkumannya:
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Stop wacana aklamasi
Para pengurus daerah dan sejumlah pimpinan partai telah mewacanakan aklamasi saat kongres digelar. Mereka menilai saat ini belum ada tokoh lain yang mampu menjadi pemimpin Partai Demokrat.
Namun, sikap itu ditentang oleh Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat.
Ketua umum FKPD Vence Rumangkang mengatakan, sebaiknya sejumlah pihak yang kerap mengeluarkan pernyataan bahwa SBY akan terpilih secara aklamasi, menghentikan sikapnya tersebut. Sebab, hal itu menurutnya akan menghilangkan makna demokratisasi itu sendiri, dalam kongres pemilihan ketua umum Partai Demokrat yang akan dilaksanakan nanti.
Dirinya juga mengaku, keberadaan FKPD Partai Demokrat dalam Silatnas dan Kongres nanti, tak lain hanya untuk mengawal dan menjaga, agar proses demokratisasi di internal Partai Demokrat bisa tetap berjalan.
"Di media kan ada yang mengatakan, bahwa yang terpilih harus SBY, sementara sebagian yang lain mengatakan tidak harus. Tetapi mesti dilihat juga apakah Pak SBY masih bersedia. Pokoknya siapapun yang akan terpilih dalam kongres nanti, apakah secara voting maupun aklamasi, biarkan hal itu jadi bagian demokrasi di dalam ruangan kongres, jangan dari sekarang sudah ditentukan akan aklamasi," kata Vence di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (13/3).
"Maka tugas kami di sini adalah untuk mengawal kongres ini dengan asas yang sama, yaitu cerdas, bersih, santun dan demokratis," katanya menambahkan.
Pendiri Demokrat gelar silatnas
Jelang pelaksanaan Kongres Demokrat, Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat akan menggelar acara Silaturahmi Nasional (Silatnas), yang akan diadakan di Jakarta pada 17-19 April 2015 mendatang.
Ketua umum FKPD Vence Rumangkang mengatakan, pihaknya berharap dalam Silatnas dan Kongres tersebut, suasana demokratis benar-benar bisa tercipta. Pasalnya, Vence mengakui bahwa saat ini Partai Demokrat sedang mengalami krisis pemimpin, di mana tidak adanya tokoh besar yang bisa dijadikan garda depan partai.
"Kongres harus demokratis, karena Pak SBY mengajarkan kita demikian. Kita tuh lagi krisis pemimpin karena kita tidak punya pemimpin besar. Elit-elit sekarang kita ini pola pikirannya hanya 5 tahunan. Jadi harusnya cara berpikir mereka itu bukan hanya secara praktis saat ini, tapi juga menatap jauh ke depan," kata Vence di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (13/3).
SBY jadi pembina partai saja
Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat, dengan tegas meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk tidak mencalonkan diri lagi dalam memperebutkan kursi ketua umum Partai Demokrat.
Hal itu disampaikan oleh pembina FKPD, Eti Mangduapessy, yang mengatakan bahwa SBY lebih pantas menduduki jabatan sebagai pembina Partai Demokrat saja.
Sebab menurutnya, SBY tidak perlu lagi menurunkan levelnya demi ikut berkompetisi, dalam bursa pemilihan calon ketua umum Partai Demokrat periode 2015-2020. Hal itu agar dapat memberikan kesempatan bagi pada kader lain, agar bisa lebih berkompetisi secara demokratis.
"Sebenarnya saat ini sudah bukan level beliau lagi untuk bertanding. Jangan lagi ikut berkompetisi dalam bursa calon ketua umum," kata Eti di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (13/3).
Pendiri ingin Demokrat kembali demokratis
Ketua Umum FKPD Partai Demokrat, Vence Rumangkang mengatakan, para pendiri Partai Demokrat yang lain sebenarnya hanya ingin mengembalikan Demokrat yang demokratis, sejak awal tujuan pendiriannya.
Dirinya juga membantah jika usulan FKPD itu nantinya disalah artikan, menjadi langkah FKPD untuk menguasai Partai Demokrat.
"Kami tidak ingin menguasai Demokrat. Karena sejujurnya, kamu hanya ingin agar Demokrat kembali pada cita-cita luhur para pendirinya. Karena Demokrat saat ini sedang mengalami kemerosotan akibat tidak adanya ketokohan baru," ujar Vence.
"Pak SBY itu sudah diakui sebagai tokoh demokrasi, jadi saya kira tidak perlu lagi bersaing hanya untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat. Kita percaya bahwa Pak SBY pasti juga akan bersikap demokratis mengenai hal ini," pungkasnya.