Manuver Ridwan Kamil amankan pencalonan di Pilgub Jabar
Emil kemarin bermanuver dengan melakukan silaturahmi politik ke kantor DPP PDI Perjuangan. Hal ini sontak memunculkan spekulasi Emil tengah mendekati PDIP buat bergabung mendukung pencalonannya.
Pemilihan Gubernur Jawa Barat semakin dekat. Pendaftaran bakal cagub cawagub ke KPUD Jawa Barat pun tinggal menghitung hari. Sebab, pendaftaran bakal dibuka di KPUD Jawa Barat 8 hingga 10 Januari mendatang.
Salah satu kandidat yang sudah lama berniat maju memperebutkan kursi orang nomor satu di tanah pasundan adalah Ridwan Kamil. Sejauh ini, Wali Kota Bandung itu didukung empat parpol buat maju yakni PKB, PPP, NasDem dan Hanura.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
-
Mengapa peluang Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada Jabar dinilai sangat besar? Kans Ridwan Kamil makin terbuka lebar karena sejumlah partai juga menjagokannya kembali untuk posisi Jabar 1. Tak hanya itu, beberapa lembaga survei juga sudah merilis perolehan elektabilitas Ridwan Kamil, di mana hasilnya moncer di posisi puncak dibandingkan nama-nama lain.
Jika ditotal, perolehan kursi keempat parpol tersebut mencukupi syarat pencalonan yakni minimal 20 kursi DPRD Jabar. Total kursi empat parpol tersebut yakni 24 kursi.
Namun, hingga detik ini, koalisi parpol pengusung pria yang biasa disapa Emil itu dinilai sejumlah pihak masih rapuh. Sebabnya adalah perebutan posisi cawagub.
PPP tetap berkukuh kadernya, Uu Ruzhanul Ulum, harus menjadi pendamping Emil. Jika tidak, partai berlambang Kabah itu mengancam akan menarik diri dari koalisi pendukung Emil.
Sementara, PKB menolak jika Uu dijadikan cawagub Emil. Ancaman serupa juga dikeluarkan partai besutan Muhaimin Iskandar itu. PKB mengancam bakal keluar dari koalisi dari Emil memilih Uu menjadi cawagubnya.
Hingga kini siapa cawagub Emil belum ditentukan. Jika salah langkah, Emil bisa saja justru tak bisa mencalonkan. Sebab, dengan posisi koalisi saat ini, jumlah kursi PPP dan PKB sangat menentukan. Dari total 24 kursi, separuh lebih adalah kursi milik PPP dan PKB.
PPP memiliki 9 kursi sementara PKB 7 kursi. Jika ditotal 16 kursi. Sementara, NasDem 5 kursi dan Hanura 3 kursi. Jika PPP atau PKB menarik diri, syarat minimal 20 kursi pencalonan tak mencukupi. Artinya pencalonan Emil bakal kandas.
Di tengah pertentangan pendapat parpol koalisinya itu, Emil kemarin bermanuver dengan melakukan silaturahmi politik ke kantor DPP PDI Perjuangan. Hal ini sontak memunculkan spekulasi Emil tengah mendekati PDIP buat bergabung mendukung pencalonannya.
Apalagi hingga detik ini hanya PDIP yang belum mendeklarasikan calonnya di Pilgub Jabar. Padahal PDIP memiliki 20 kursi di DPRD Jabar.
Kedatangan Emil disambut baik oleh PDIP. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan membuka ruang dialog dengan Emil soal Pilgub Jabar. Pihaknya juga mengaku berkomunikasi dengan partai koalisi yang telah mendukung Emil.
"Tentu saja menanggapi ini sebagai hal yang positif karena di dalam proses untuk mencari pemimpin sebagai tanggung jawab PDIP bagi Jawa Barat kami membuka ruang dialog itu," kata Hasto, Rabu (3/1) kemarin.
Sekitar tiga jam berada di dalam kantor DPP PDIP, Emil bertemu dengan Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira dan Ketua Bappilu Bambang DH. Usai pertemuan, Emil mengaku cuma membahas hal ringan. Emil juga mengaku belum ada keputusan apapun dalam pertemuan tersebut. Meski demikian, dia tak menampik berharap PDIP ikut bergabung dengan parpol koalisinya buat mencalonkannya di Pilgub Jabar.
"Kan ibu saya menasihati, lebih baik banyak dukungan daripada sedikit dukungan," kata Emil, kemarin.
Soal cawagub, Emil mengaku menyerahkannya kepada parpol koalisinya. Dia mengaku tak dalam posisi menentukan. Dia mengaku siap diduetkan dengan siapa pun sosok cawagub yang dipilih oleh 4 partai pendukungnya.
"Saya ini pengantin yang siap dipasangkan dengan siapa pun, saya belajar mencintai dengan mudah dan cepat," katanya.
Emil mengaku keputusan itu diambil karena pembahasan soal calon pendampingnya mengalami jalan buntu. Untuk itu, Emil mengaku menunggu keputusan soal cawagub dari 4 partai koalisi.
Soal kemungkinan PDIP bergabung dan meminta jatah posisi cawagub, Emil berdalih tak ada pembicaraan terkait hal itu. Namun demikian, Emil mengakui PDIP memiliki banyak kader yang layak menjadi cawagubnya.
"Woh saya kira sebagai partai yang sangat besar, jumlah yang sangat besar, tidak kehabisan sosok kader," katanya.
Sementara itu, Bambang DH menuturkan, silaturahmi Emil ke PDIP sebagai hal wajar. Sebab, Emil ingin maju sebagai kepala daerah Jawa Barat. PDIP membuka ruang dialog dengan Emil karena tugas partai politik mencari calon pemimpin bagi rakyat.
Menurut Bambang, dalam pertemuan itu belum ada titik temu terkait dukungan kepada Emil. Bappilu PDIP akan mengumpulkan data dan fakta mengenai calon gubernur Jabar kemudian membawanya ke rapat pleno DPP. Rapat pleno DPP akan mendiskusikan dan mengambil keputusan.
"Begini, kan keputusan diambil di pleno PDIP. Saya sebagai ketua bidang pemenangan pemilu selalu mengumpulkan data, fakta, analisa seobjektif mungkin, kemudian saya sampaikan di pleno, dan pleno lah yang mendiskusikan, memperdebatkan sampai pada keputusan," katanya.
PKB, parpol pendukung Emil pun angkat bicara atas pertemuan Emil dengan PDIP. Wasekjen PKB Daniel Johan mengaku menyambut baik komunikasi politik yang dilakukan Emil terhadap PDIP tersebut.
Pihaknya mengaku 'welcome' jika PDIP mau bergabung menjadi parpol pengusung Emil. Namun, jika PDIP menuntut jatah cawagub nanti dulu. Hal itu harus dibicarakan dengan parpol pengusung Emil.
"Kita sangat 'welcome' (jika PDIP gabung). Kita kan sahabat, tapi PDIP kan masalahnya mau wakil. Kalau soal itu kita bicarakan dulu di koalisi," katanya kepada merdeka.com, kemarin.
Menurutnya, jika akhirnya PDIP bergabung, masalah cawagub Emil harus dibicarakan di parpol pendukung. Dia menyatakan, semuanya tergantung pada hasil musyawarah.
Dia menegaskan, PKB menolak jika Emil mengambil kader PPP, Uu Ruzhanul Ulum menjadi cawagub. Begitu juga dengan PDIP, PKB bakal menolak jika Emil mengambil cawagub dari PDIP lalu kemudian meninggalkan PKB.
"Menolak dalam pengertian, kalau cuma ambil Uu terus PKB ditinggalin, sama dengan PDIP kita juga menolak jika ditinggalkan," katanya.
Baca juga:
Usai bertemu Zulkifli Hasan, Demiz sebut PAN belum sepakat usung Sudrajat-Syaikhu
Gusdurian sebut Pilkada Jabar 2018 paling rawan ujaran kebencian
PDIP bikin solid atau acak-acak koalisi Ridwan Kamil?
Buya Syafii takut suasana Pilgub DKI yang tak beradab menular ke Jawa Barat
'Semoga PDIP mau maafkan Ridwan Kamil'