Manuver Ruhut Sitompul, dulu serang kini sayang Jokowi
Sejak Jokowi mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta, Ruhut kerap mengkritik mantan wali kota Solo itu.
Pernyataan Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul kerap mengundang pro dan kontra. Salah satunya soal komentar Ruhut yang kerap mengkritik politikus PDIP Joko Widodo (Jokowi).
Tak hanya sekali dua kali Ruhut mengkritik Jokowi. Sejak Jokowi mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta, Ruhut kerap mengkritik mantan wali kota Solo itu.
Bahkan ketika Jokowi sudah terpilih dan menjabat sebagai orang nomor satu di DKI, Ruhut makin sering melancarkan kritikannya. Anggota DPR itu mengaku pesimis Jokowi mampu mengatasi sejumlah penyakit kronis Ibu Kota.
Saat Jokowi blusukan, Ruhut menilai itu hanyalah pencitraan. Dia mengingatkan agar warga tidak mudah terbius oleh gaya kepemimpinan Jokowi yang gemar blusukan
"Rakyat harus lebih cerdas, jangan pilih orang karena pencitraan," tegas Ruhut beberapa waktu lalu.
Kini nama Jokowi kian meroket. Berdasarkan survei sejumlah lembaga survei, Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres di Pilpres 2014. PDIP sendiri telah mendeklarasikan Jokowi sebagai capres yang akan diusungnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilu Legislatif 2014 yang digelar sejumlah lembaga survei, PDIP menjadi pemenang Pemilu Legislatif dengan perolehan suara sekitar 19 persen. Sementara Partai Demokrat yang pada Pemilu Legislatif 2009 meraih suara sekitar 20 persen, pada Pemilu Legislatif ini perolehan suaranya anjlok menjadi sekitar 10 persen.
Sikap Ruhut pun seakan berubah kepada Jokowi. Ruhut yang dulunya kerap 'menyerang' Jokowi, kini membela Jokowi.
Berikut lima serangan dan kemudian berubah menjadi pembelaan Ruhut kepada Jokowi.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
Ruhut sebut Jakarta makin amburadul di bawah Jokowi
Ruhut Sitompul pernah mengkritik pedas Jokowi soal kondisi Jakarta. Menurutnya, di bawah Jokowi, Jakarta justru semakin semrawut.
"Sekarang saja sudah amburadul, banjir dan macet makin gila," kata Ruhut kepada merdeka.com, Minggu (19/5).
Ruhut juga mengkritik gaya Jokowi yang gemar blusukan ke kampung-kampung. Menurutnya, untuk mengatasi seabrek masalah, harusnya Jokowi bersama dengan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih memutar otak.
"Tidak cukup blusukan, datang temui rakyat yang susah. Kerja di belakang meja, buat strategi," kata Ruhut yang mengaku loyalis SBY itu.
Ruhut: Jokowi Tak pantas jadi gubernur
Ruhut Sitompul mengkritik gaya kerja Jokowi yang lebih suka blusukan ketimbang berada di kantor. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi hanya pencitraan belaka.
"Pencitraan saja, kasihan Jakarta. Kita tunggu 1 tahun nanti, kita tunggu tanda-tandanya," kata Ruhut saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (24/10).
Tak hanya itu, Ruhut juga menilai Jokowi belum layak menjadi gubernur DKI Jakarta. Ruhut menilai Jokowi bisa menang di Pilgub DKI karena masyarakat terlena pencitraan Jokowi melalui media massa.
"Ada tidak track recordnya, jadi gubernur saja tidak pantas," kata Ruhut.
Topik pilihan: Capres Prabowo | Koalisi Pilpres 2014 | Caleg Stres
Ruhut: Jokowi belum levelnya jadi presiden
Sebelum dideklarasikan menjadi capres oleh PDIP, Jokowi selalu menjadi 'artis' dalam hasil survei sejumlah lembaga survei. Nama Jokowi selalu bertengger di urutan pertama capres dengan elektabilitas tertinggi.
Namun hal itu justru ditanggapi sinis oleh Ruhut. Lagi-lagi Ruhut kembali mengkritik Jokowi.
"Pedagang mebel mau jadi calon presiden, belum levelnya. Memang mudah jadi presiden? Aku tidak mau bodohi rakyat, aku mau cerdaskan rakyat," kata Ruhut kepada merdeka.com, Minggu (19/5).
Tak hanya itu, Ruhut bahkan menyebut Jokowi bukanlah sosok yang pantas untuk menjadi presiden.
"Aku tidak dukung. Aku mau pimpinan negara punya track record cerdas, bersih. Tapi jangan dia (Jokowi). Rakyat harus lebih cerdas, jangan pilih orang karena pencitraan," tegas Ruhut.
Topik pilihan: Capres Prabowo | Koalisi Pilpres 2014 | Caleg Stres
Ruhut: Jokowi ini gadis cantik yang lagi dideketin
Pasca-Pemilu Legislatif, sikap Ruhut Sitompul terhadap Jokowi cenderung berubah. Ruhut yang dulunya kerap 'menyerang' Jokowi kini justru membela.
Seperti soal pertemuan Jokowi dengan para dubes negara asing di rumah pengusaha Jacob Soetoyo. Banyak yang mencibir karena dikhawatirkan Jokowi akan mudah diintervensi asing bila menjadi presiden.
Tapi bagi Ruhut, justru langkah Jokowi itu tepat.
"Kita jangan bilang gitu, Jokowi ini gadis cantik yang lagi dideketin. Jangan salahin Jokowinya, emang banyak yang dekati," ujar Ruhut saat dihubungi, Rabu (16/4).
Topik pilihan: Capres Prabowo | Koalisi Pilpres 2014 | Caleg Stres
Ruhut bela Jokowi soal Ujian Nasional
Ruhut Sitompul juga membela Jokowi soal kasus soal ujian nasional yang ada nama Jokowi. Ruhut menilai, hal itu salah si pembuat soal yang mungkin kagum dengan Jokowi.
"Sama kayak soal ujian, mungkin itu yang demen si pembuat soal," kata Ruhut saat dihubungi, Rabu (16/4).
Ketika ditanya dengan perubahan sikapnya tiba-tiba mendukung Jokowi, Ruhut menjawab santai. Dia menegaskan, jika salah maka ia akan kritik Jokowi, jika benar ia juga akan membela.
"Yang enggak bagus saya bilang enggak bagus, yang perlu dia dibela kita bela bos," katanya.