Marah dibilang sombong, Ahok tegaskan sering turun sapa warga
Marah dibilang sombong, Ahok tegaskan sering turun sapa warga. Ahok berencana kembali menggunakan sistem blusukan seperti saat melakukan kampanye Pilgub DKI 2012 bersama dengan Joko Widodo. Dia menegaskan, tidak hanya hadir untuk mereka yang berekonomi mapan, tetapi juga kelas menengah ke bawah.
Bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama berencana kembali menggunakan sistem blusukan seperti saat melakukan kampanye Pilgub DKI 2012 bersama dengan Joko Widodo. Dia menegaskan, tidak hanya hadir untuk mereka yang berekonomi mapan, tetapi juga kelas menengah ke bawah.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini menjelaskan, dirinya juga melakukan peninjauan selama kampanye bersama Jokowi. Sehingga dia akan kembali melakukannya saat masa kampanye Pilgub DKI 2017 mendatang.
"Saya kan tiap dari dulu juga saya turun ke bawah terus kok. Siapa bilang saya gak turun? Kamu kira ini orang yang datang-datang ini bukan ketemu? Terus kita juga turun ke lapangan, sabtu-minggu semua," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku, saat ini pun sering kali datang meninjau beberapa lokasi, seperti ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA). Namun, dia tidak ingin kerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta ini sebagai kampanye colongan.
"Kadang-kadang Jumat kita nyelinap ke lokasi, mau turun kemana? Turun ke pasar? Ke RPTRA? lu bilang gue kampanye. Aku tegasin, (saya) dibilang sombong. Gua tegasin jangan sembarang pilih orang dibilang sombong, kalau gue gak ngomong gitu bilang curi start," tuturnya.
Menurutnya, cara blusukan ini efektif untuk bertemu semua kalangan, dari kalangan atas hingga bawah. Terbukti dengan cara relawan pendukungnya, Teman Ahok yang berhasil menjaring KTP dari semua kalangan.
"Buktinya KTP kita, kamu liat aja yang kumpul di Teman Ahok itu. Ekonomi bawah dateng . Kan kita ada Rp 5 ribu- 10 ribu. Sekarang kan kalau yang orang ekonomi gak kuat masih ditopang dengan yang kuat," tutupnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
Baca juga:
PDIP sebut cara terbaik serang elektabilitas Ahok lewat penggusuran
Ahok klaim kantongi Rp 2 miliar dari ajakan makan bareng 40 orang
Survei internal Gerindra: Anies tempel ketat Ahok, Agus cuma 9 %
Prasetio tak akan ikuti jejak Boy Sadikin, bikin relawan Ahok-Djarot
NasDem sebut pengkritik Ahok soal penggusuran sebar black campaign