Marah ucapan Mega dipelintir media, PDIP pertimbangkan langkah hukum
Ucapan Megawati soal 'pembubaran KPK' dinilai PDIP telah dipelintir oleh beberapa media.
Fraksi PDI Perjuangan DPR menyayangkan munculnya pemberitaan yang menyebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyetujui pembubaran lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Langkah hukum pun dipertimbangkan untuk ditempuh terhadap sejumlah media yang menulis berita yang dinilai sangat tidak akurat dan merugikan bagi citra Megawati dan PDI Perjuangan.
Sikap ini disampaikan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto dalam pernyataan pers di Jakarta, Rabu (18/8) dini hari.
Sebagaimana diketahui, Megawati menjadi pembicara kunci di Seminar Konstitusi 'Mengkaji Wewenang MPR dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia' yang digelar MPR, Selasa (18/8) pagi.
Pria yang akrab disapa dengan Bambang Pacul ini mengatakan wajar Fraksi PDI Perjuangan bereaksi atas pemberitaan itu.
"Ibu Megawati sudah dijelekkan namanya dengan munculnya berita itu. Masak kami berdiam diri saja. Ini benar-benar dipelintir. Ini pelintir yang sangat luar biasa. Wajar kami menunjukkan kemarahan," tegasnya.
"Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI kaget dan sangat menyayangkan pemberitaan media yang menulis Ibu Megawati meminta KPK dibubarkan. Apalagi kami melihat dan membaca reaksi di sosial media yang seolah-olah mengesankan pemberitaan itu benar adanya. Saya bersama 500an orang mendengarkan dengan seksama pidato Ibu Megawati sejak awal hingga pidato selesai. Tidak benar Bu Mega meminta KPK dibubarkan sebagaimana yang ditulis," tambah Wuryanto.
Memahami reaksi publik yang negatif itu, sebagai pimpinan fraksi, Bambang Wuryanto memutuskan akan menggelar rapat internal fraksi pada Rabu (19/8) pukul 11.00 WIB secara khusus membahas dampak pemberitaan itu dan langkah yang akan ditempuh setelah munculnya berita itu.
"Kami sangat menyayangkan pemberitaan tersebut, Ini sudah sangat memelintir terlalu jauh. Ini bisa disomasi. Namun, sikap apa yang akan diputuskan sepenuhnya akan dibicarakan di rapat nanti," pungkasnya.
Baca juga:
Mega sedih lihat institusi negara lomba perkuat kewenangan sendiri
Rieke sebut pernyataan Megawati soal KPK banyak dipelintir media
Megawati: Perumusan GBHN sangat tepat jadi kewenangan MPR
Ini alasan kenapa SBY tak hadiri peringatan HUT RI di Istana Merdeka
Dukung Megawati, Fahri Hamzah bilang KPK bahaya kalau dibiarkan
Menkum HAM ngaku tak dengar pidato Mega soal KPK dibubarkan
Dukung Megawati, Politisi PDIP akui KPK memang harus bubar nantinya
KPK: Ibu Mega tak akan bubarkan lembaga lahir saat dia jadi presiden
Megawati: Hentikan korupsi sehingga KPK dapat dibubarkan
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.