Maroef protes MKD soal rekaman di bagian pernikahan anak Jokowi
Maroef merasa rekaman yang diperdengarkan dan transkrip berbeda.
Persidangan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin di Mahkamah Kehormatan Dewan (DPR) terus berlangsung. MKD memutuskan demi mensinkronkan bukti persidangan kembali memutar rekaman pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto, Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha Riza Chalid. Usai rekaman selesai diputar, ternyata ada bagian yang tidak sama antara rekaman dengan transkip.
Bagian tersebut yaitu tentang percakapan pernikahan anak Jokowi yang diselenggarakan di Solo. Maroef merasa ada sebuah bagian yang bukan merupakan dia bicara, tetapi dalam transkip ditulis dengan inisial namanya (MS).
"Ini bukan suara saya. Mirip suara SN (Setya Novanto)," kata Maroef.
Akibat adanya kesalahan penulisan nama itu, pimpinan sidang meminta rekaman kembali diputar di bagian 'Solo'.
Sesungguhnya kesalahan tersebut tidak terlalu besar. Sebab, hanya terjadi di bagian percakapan perihal pernikahan anak Jokowi di Solo. Namun, akibat adanya koreksi tersebut, terjadi perdebatan cukup sengit antara Anggota MKD.
Anggota MKD dari Fraksi Golkar Adies Kadier bertanya ke Maroef apakah rekaman yang diputar sama dengan yang diputar pada persidangan Menteri ESDM Sudirman Said, Rabu (2/12).
"Saksi (Maroef) apakah bukti sama dengan rekaman yang di Sudirman Said?
"Saya tidak tahu Pak," jawab Maroef.
Anggota MKD Akbar Faizal secara spontan langsung menimpali dengan meminta kepada Maroef untuk menyerahkan bukti rekaman dari Handphone-nya yang disebut saat ini sudah diserahkan ke Kejaksaan Agung.
"Saya meminta bukti otentik diserahkan. Saya meminta jaminan kapan bapak bisa serahkan?" tanya Akbar.
Mendengar permintaan Akbar itu, Wakil Ketua MKD Junimart Girsang yang memimpin persidangan gerah. Sebab, permintaan sesuatu hal kepada saksi haruslah melalui pimpinan.
"Saya yang akan nanya ke saksi. Kalau ingin menanyakan bukti harus melalui pimpinan," kata Junimart.
"Kalau masalah seperti ini kita harus selesaikan secara internal jangan di hadapan saksi," tambah Junimart.
Sementara itu, hal berbeda diutarakan oeh Anggota MKD dari Fraksi Gerindra Supratman yang justru malah meminta bukti asli tak perlu diserahkan. Sebab, rekaman yang diputar sekarang dan kemarin menjadi bahan pertimbangan bagi MKD untuk menilainya.
"Saya rasa tidak perlu meminta bukt otentik. Akhirnya penilaian itu ada di kita. Sangat tidak relevan apa yang disampaikan pleh Akbar itu itu bahwa persidangan meminta bukti otentik," katanya.
Mendengar hal itu, tak membuat Akbar Faizal berhenti dan dia tetap bersikukuh meminta Maroef menyerahkan rekaman yang asli.
"Kapan anda bisa menjamin membawa bukti otentik," ucapnya.
"Saya bisa saja bawa, tapi saya belum dapat pastikan kapan, saya kan harus lihat jam (jadwal) saya," jawab Maroef.
Sementara itu, Anggota MKD dari Fraksi Hanura Sjarifuddin Sudding mencoba menengahi dan menyatakan walaupun ada koreksi kecil, lalu dia bertanya apakah dari awal sampai akhir benar bahwa rekaman memang merupakan peristiwa di Hotel SCBD tempat pembicaraan pencatutan nama Presiden Joko Widodo.
"Apakah dari awal sampai akhir apakah peristiwa ini yang anda alami?" tanya Sudding ke Maroef.
"Iya," jawab Maroef.
"Ok. Clear ya," kata Junimart menyudahi.
Baca juga:
Sidang diskors, Presdir Freeport lanjut jadi saksi di Kejagung
Sempat terhenti, rekaman penuh kasus Setnov diputar kembali oleh MKD
Anggota MKD tuding Maroef manipulasi rekaman 'papa minta saham'
MKD kembali putar rekaman utuh skandal PT Freeport
PDIP desak MKD segera tuntaskan kasus Setya Novanto
Dapat izin Presiden, Luhut janji jelaskan soal 'papa minta saham'
Maroef ngaku tidak tahu rekaman soal Freeport diberi Sudirman ke MKD
-
Mengapa Jokowi memaksa Freeport membangun smelter di Indonesia? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik.
-
Siapa yang mendapat santunan duka dari Jokowi? Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Bagaimana Serka Sudiyono mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi? Saat itu pula Serka Sudiyono mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. Ia pun tak menyangka, hari di mana ia mendapat hadiah sepeda itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Sepeda itu langsung dipakai oleh anaknya ke sekolah.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.