Ma'ruf Amin: Ada Yang Bilang Katanya Saya Alat, Emangnya Saya Pacul?
Dia mengaku justru bersama Jokowi sangat solid. "Kalau berduet itu kami ini kayak orang main badminton, double, pasangan ganda," kata Ma'ruf.
Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menegaskan dirinya bukanlah alat dipergunakan di Pemilihan Presiden 2019. Menurutnya, langkah Jokowi meminang dirinya karena mereka sebuah kesatuan tim.
"Ada yang bilang katanya saya alat? Emangnya saya pacul? Kalau berduet itu kami ini kayak orang main badminton, double, pasangan ganda," kata Ma'ruf saat silaturahmi di Pondok Pesantren Al-Hidayat Krasak, Demak, Jawa Tengah, Selasa (5/2).
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
Namun jika kata alat yang dimaksud untuk kebaikan umat, Ma'ruf menerimanya. "Kalau alasannya itu, saya siap jadi alat sampai kapan pun. alat kebaikan. Alat untuk membangun kemanfaatan dan kemaslahatan," jelas Ma'ruf.
Ma'ruf mengklaim bersama Jokowi sangat solid dalam pembagian tugas selama kampanye. "Kami mengambil posisi masing-masing sehingga tidak terjadi kesalahpahaman, satu ke depan, temannya harus ke belakang. Kalau temannya itu ke kiri, saya harus ke kanan. Bukan tabrakan," tegas Ma'ruf.
Dalam kesempatan yang sama, Ma'ruf Amin mengatakan dirinya ingin mengubah stigma pondok pesantren sebagai tempat perbaikan atau bengkel bagi anak nakal. Sebaliknya, Ma'ruf ingin tiap individu yang didorong menjadi santri, adalah mereka yang baik dan berprestasi.
"Ada (stigma) yang kelewatan, anak yang sudah tidak bisa urus, rapornya merah terus, lalu dititipkan saja di pesantren. Akhirnya pesantren tempat bengkel anak-anak nakal jangan begitu," kata Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren Al Hidayat Krasak Temuroso Guntur, Demak, Jawa Tengah, Selasa (5/2).
Pondok pesantren, menurut Ma'ruf, itu diisi oleh anak-anak pintar dan luar biasa. Mereka yang dikirimkan orangtuanya ke pondok, diyakini kelak akan menjadi pemimpin umat, sebagai ulama yang baik pengawal bangsa.
"Jadi yang dikirim ke pesantren itu anak pinter, kiai itu pinter, karena akan membimbing umat," jelas Ma'ruf.
Mustasyar PBNU ini menyarankan minimal satu anak dari sebuah keluarga, bisa dimasukkan ke dalam pondok pesantren. Agar kelak, Indonesia memiliki cikal pemimpin bangsa depan yang sesuai dengan nafas keumatan.
"Mari kita dukung upaya-upaya para ulama mendirikan pesantren, termasuk mengirim anaknya ke pesantren. Saya setuju sekali dengan gerakan ayo mondok ini," katanya.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ma'ruf Amin Sebut Ada Yang Bilang RI akan Bubar: Tenang, Indonesia Aman Insya Allah
Ma'ruf Amin Ingin Ada Kementerian Urus Pesantren
Ma'ruf: Pilpres 2019 Dipakai Kelompok Radikal Untuk Ambil Peran Berkuasa
Ma'ruf Amin Konsolidasikan Persiapan 100 Tahun NU
Ma'ruf Sindir Kelompok Radikal, BPN Sebut Orang NU Banyak Dukung Prabowo
Jokowi Agresif Untuk Tangkal Strategi 'Firehouse of Falsehood' Prabowo
Ma'ruf Amin: Pilpres 2019 Perang Ideologi Kelompok Moderat dan Radikal