Ma'ruf Amin Curiga Ada Konsolidasi di Banten Berujung Video Hoaks Server KPU
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta pihak berwajib segera menelusuri asal-usul video tersebut. Ada kecurigaan di balik lokasi pengambilan gambar video di Banten yang juga tanah kelahiran Ma'ruf.
Sebuah video ramai diperbincangkan karena menyebut server milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) disetting menangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, ternyata direkam di Banten. Tepatnya di rumah mantan Bupati Serang, Taufik Nuriman, kawasan Ciracas, Serang, Banten.
Menanggapi itu, cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta pihak berwajib segera menelusuri asal-usul video tersebut. Ada kecurigaan di balik lokasi pengambilan gambar video di Banten yang juga tanah kelahiran Ma'ruf.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Apa yang diklaim oleh berita hoaks tentang huruf Y? "Huruf 'Y' akan dihapus dari Alfabet", judul artikel tersebut.
"Kenapa di Banten?, kenapa itu kan kita baru tahu bahwa ada pertemuan di Banten dan memunculkan itu ya diusut saja terus," ujar Ma'ruf di Ponpes Atthohiriyah, Serang, Banten, Sabtu (6/4).
Ma'ruf mendukung langkah cepat KPU melaporkan video tersebut ke Bareskrim Polri. Supaya dalang atau otak di balik penyebaran hoaks itu segera terungkap. Dia menduga ada pihak yang sengaja menimbulkan kegaduhan dan mendelegitimasi Pemilu.
"Itu tidak main-main itu bisa memancing suasana tidak bagus karena itu harus diproses secara tepat," ucap Ketum MUI itu.
Diberitakan, sebuah video menyebut server milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah diatur untuk memenangkan pasangan Capres-Cawapres 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. KPU sudah melaporkan video yang diunggah tiga akun media sosial ke Bareskrim Polri.
Belakangan diketahui video itu diambil di rumah mantan Bupati Serang, Taufik Nuriman di kawasan Ciracas, Serang, Banten. Taufik membenarkan rapat dilakukan di rumahnya dengan peserta tim pemenangan inti Capres Prabowo Subianto dan berlangsung satu jam. Namun dia tak ada sangkut pautnya dalam pertemuan itu.
Di video itu, terekam seorang pria menggunakan mikrofon dan menyatakan bahwa KPU sengaja memenangkan paslon Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Tim dari Jakarta kan ada timses Prabowo. Dia koordinator wilayah Banten ada kegiatan rapat tentang kondisi di lapangan saya punya ruangan ya silakan. Saya mah gak ngundang," kata Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (5/4).
Namun, kata Taufik, dia hanya sebagai fasilitator tempat rapat dan mengaku tidak mengenal peserta rapat yang lainnya.
"Lupa namanya, saya kenal di situ saja. Kan saya mah mendengarkan saja enggak tahu persiskan apakah fitnah apa benar kenyataan," katanya.
Dia juga kaget pertemuan di rumahnya itu kemudian viral di media sosial, padahal tak ada media diundang.
Komisi Pemilihan Umum bereaksi. Ketua KPU Arief Budiman menyambangi Kantor Bareskrim Siber Polri, Jakarta Selatan. Bersama tujuh komisioner lainnya, mereka melaporkan tiga akun sosial media yang berisikan video yang akhirnya viral terkait isu server KPU diatur untuk memenangkan capres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Arief mengaku menyerahkan salah satu alat bukti berupa rekaman video yang viral itu. Meski begitu, dia enggan membeberkan platform media sosial apa saja dari ketiganya.
"Yang kami laporkan ada akun-akun yang digunakan untuk menyebar video tersebut dan video itu sendiri kami sampaikan di dalamnya ada beberapa orang yang saya tidak tahu siapa dia, tetapi menyampaikan informasi yang tidak benar terkait dengan KPU," jelas Arief.
Baca juga:
Pimpinan Pesantren di Cilegon Usul ke Jokowi, Bahasa Arab Masuk Kurikulum Nasional
Prabowo Ingin Menang 25 Persen, Ma'ruf Bilang 'Padahal Survei Tak Ada yang Menang'
Ma'ruf Amin Bertolak ke Banten Silaturahmi dengan Kiai, Santri Hingga Warga
Ma'ruf Amin: Pilpres Itu Cari Pemimpin Terbaik, Visioner dan Berpengalaman
Ketum Golkar jadi Jurkamnas Ma'ruf Amin Kampanye di Bogor
Cegat Ma'ruf Amin, Suwanti Mengaku Punya Pesan dari Sunan Bonang untuk Jokowi