Maruf Amin: Menolak Pilpres Tapi Menerima Pileg Aneh
Dia berharap tidak akan ada gerakan di 22 Mei mendatang. Semua pihak harus berpikir bagaimana menjaga negara.
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin merasa heran ada pihak-pihak yang menerima hasil Pemilihan Legislatif, tetapi menolak hasil Pemilihan Presiden.
Hal ini disampaikannya saat berbuka bersama dengan jajaran elite Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (17/5).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
"Itu yang aneh. Pilegnya diterima tapi Pilpresnya tidak. Namanya iman sebagian, tidak iman sebagian," ucap Ma'ruf.
Dia menegaskan, semuanya harus mengikuti jalur yang sudah ada. Jangan keluar dari aturan-aturan yang sudah disepakati bersama.
"Kalau kita ada perbedaan maka yang ditempuh adalah jalan yang sudah disediakan, jangan jalan yang keluar jalur. Jadi yang sesuai jalur saja, jadi berjalan di atas rel. Agar tidak terjadi disharmoni, berjalan sesuai aturan yang sudah disepakati dan harus diterima semuanya," kata Ma'ruf.
Dia berharap tidak akan ada gerakan di 22 Mei mendatang. Semua pihak harus berpikir bagaimana menjaga negara.
"Saya harap tidak terjadi itu. Kenapa? menjaga negara dan keutuhan bangsa, keamanan, ketentraman, kita harus berpikir bahwa menjaga negara, mengutamakan negara dan bangsa harus lebih kita utamakan, kita dahulukan daripada kepentingan-kepentingan kelompok dan kepentingan sesaat," ungkap Ma'ruf.
Dia pun meminta para elite juga menahan diri dan mengikuti aturan main. "Kepada para tokoh, tokoh agama maupun negarawan, kita ajak supaya kita bersama-sama mengawal ini dan meredam supaya tidak terjadi gejolak di masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menolak hasil Pilpres 2019 karena dugaan kecurangan. Tapi di sisi lain, partai-partai Koalisi Adil Makmur bisa menerima hasil pemilihan legislatif yang dilaksanakan berbarengan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengakui di Pileg 2019 juga terjadi kecurangan. Namun, berbeda dengan kecurangan dalam Pilpres. Sebab kecurangan di Pileg bersifat kasuistik.
"Masalahnya kasuistik, itu terjadinya di dapil yang cukup banyak," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (17/5).
Sementara kecurangan di Pilpres, menurut Fadli, terkonsolidasi. Sebab kandidat hanya dua. Dia mencontohkan ada kepentingan kekuasaan saat Presiden Joko Widodo menolak cuti.
"Kalau Pilpres kan cuma ada dua kandidat. Kepentingannya juga lebih terkonsolidasi. Terutama kekuasaan, conflict of interest juga besar," jelas Dewan Pengarah BPN itu.
Fadli mengungkap sejumlah kecurangan dalam pemilihan legislatif. Seperti, ada pemindahan suara ke partai lain, sampai masalah daftar pemilih.
"Kita lihat di Pileg itu beda frontnya dengan Pilpres. Karena di Pileg itu bahkan di antara partai koalisi pun berkompetisi," terangnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sandiaga Ingin Buka Puasa Bersama Ma'ruf Amin
Ma'ruf Amin Serukan Dewasa Berdemokrasi: Jangan Kalah Pemilu Lalu People Power
Silaturahmi, Ma'ruf Amin Kunjungi Kediaman Megawati
Megawati akan Rekonsiliasi ke Prabowo-Sandiaga Usai 22 Mei
TKN: Jokowi dan Ma'ruf Amin Sangat Terbuka Jika Ada Niatan Sandiaga Bertemu
Ma'ruf Amin Sebut Ada Pihak Yang Kawal NKRI Dengan Cara Memaksa & Merebut
Hadiri Syukuran Kemenangan, Ma'ruf Amin Minta Masyarakat Jaga Emosi di Bulan Puasa