Ma'ruf Korban Hoaks, PDIP Tuding Ada Kekuatan Tak Senang Nasionalis dan Agamis Kompak
Hasto menyebut hal ini bukan kebetulan. Menurutnya, ada yang tidak senang dengan kombinasi pasangan calon presiden nasionalis agamis antara Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyesalkan munculnya hoaks yang menyudutkan cawapres Ma'ruf Amin. Hasto geram sosok ulama pun tak tanggung menjadi korban hanya karena pemilu.
"Jangan hanya gara-gara pemilu lalu berubah peradaban kita sehingga sosok ulama yang dihormati pun difitnah. Fitnah adalah tindakan keji, membunuh nilai kemanusiaan dan cermin merosotnya peradaban politik kita," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/12).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
Hasto menyebut hal ini bukan kebetulan. Menurutnya, ada yang tidak senang dengan kombinasi pasangan calon presiden nasionalis agamis antara Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Pasti ada kekuatan yang tidak senang melihat kekompakan nasionalis dan agamis; agamis dan nasionalis, di mana keduanya tidak terpisahkan bagaikan satu keping mata uang yang ikut bergotong royong membentuk Indonesia Raya," kata dia.
Hasto yakin masyarakat punya hati nurani dalam memilih calon pemimpin yang tepat. Hoaks dan fitnah Obor Rakyat yang menyerang Jokowi 2014 terbukti gagal.
"Beruntunglah Indonesia, masyarakat Indonesia masih melihat rekam jejak dan hal-hal baik di dalam memilih presiden dan wakil presidennya. Rakyat tidak suka dengan berbagai bentuk fitnah. Kegagalan Proyek Obor Rakyat yang beredar masih pada pilpres 2014 dan terbongkarnya kasus Ratna Sarumpaet tidak boleh terjadi lagi," kata dia.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu menegaskan komitmen sejak awal untuk berkontestasi adu gagasan dan rekam jejak pasangan calon. "Jadi mau pilih pemimpin dengan rekam jejak yang baik atau buruk?" pungkas Hasto.
Sebelumnya, viral video Ma'ruf Amin mengucapkan selamat Natal yang telah disunting dengan menggunakan pakaian sinterklas. Hal tersebut pun langsung dilaporkan ke polisi.
Baca juga:
Milenial Kesal Politik Doyan Berbual
Politik di Mata Milenial
Ma'ruf Amin: Peran Ibu Penting Sebagai Tiang Negara
Sebut Korupsi di Indonesia Kanker Stadium 4, Prabowo Diminta Setop Bicara Ngawur
Moeldoko: Reuni 212 Enggak Ngaruh ke Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf
SBY Intensif Kampanyekan Prabowo di Januari, Bulan Maret Pakai Jurus Pamungkas
Jokowi Ingin Kemenangan di Sulsel Lebih dari Pilpres 2014