Ma'ruf Yakin soal Anggaran Tiga Kartu Sakti Baru Jokowi Tak Masalah
Ma'ruf Yakin soal Anggaran Tiga Kartu Sakti Baru Jokowi Tak Masalah. Masalah defisit yang terjadi dalam BPJS, menurut Ma'ruf, bukan pula penghalang Jokowi meluncurkan program kartu sakti. Karena kata Ketum MUI itu sudah kewajiban negara memberikan santunan kesehatan kepada masyarakat.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyebut anggaran bukan masalah demi mewujudkan tiga kartu sakti baru capres inkumben Joko Widodo (Jokowi). Buktinya, kata dia, Jokowi bisa menganggarkan kepada jutaan orang Indonesia , contohnya Kartu Indonesia Sehat.
"Saya kira anggarannya bisa. Nyatanya kemarin bisa. Dan kita misalnya kartu Indonesia sehat," kata Ma'ruf di kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa (26/2).
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Kenapa Ma'ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Inpres Jalan Daerah? (Inpres Jalan Daerah) ini komitmen pemerintah mudah-mudahan ini dilanjutkan terus nanti oleh pemerintah yang akan datang. Komitmen ini, sebab ini kan pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan yang merata, tidak hanya di pusat-pusat tapi juga di daerah-daerah," ujar dia, dikutip dari Antara.
Masalah defisit yang terjadi dalam BPJS, menurut Ma'ruf, bukan pula penghalang Jokowi meluncurkan program kartu sakti. Karena kata Ketum MUI itu sudah kewajiban negara memberikan santunan kesehatan kepada masyarakat.
Hanya saja dia menyarankan untuk mencari jalan keluar bersifat preventif terhadap kesehatan masyarakat. "Supaya makin sedikit, makin sedikit biaya yang ditanggung itu," imbuh Ma'ruf.
Mustasyar PBNU itu pun menjawab mengapa momentum keluar kartu sakti Jokowi saat Pilpres. Menurut Ma'ruf, tiga kartu baru itu melengkapi yang sudah ada.
"Nah kenapa itu tidak disekaliguskan, tentu karena kan harus bertahap. Pelaksanaannya tidak mudah untuk bagaimana mengaplikasikan program program itu secara lebih tepat," jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi dalam pidato di acara konvensi rakyat, kembali berjanji mengeluarkan program berupa kartu-kartu. Kartu itu adalah kartu sembako murah, kartu Indonesia pintar untuk perguruan tinggi, dan kartu pra kerja untuk pelatihan vokasi.
"Saya tingkatkan keterampilan untuk pencari kerja dan Korban PHK. Untuk itu saya luncurkan kartu pra kerja," ujar Jokowi dalam pidatonya di konvensi rakyat di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2)
Program Kartu Pra Kerja bakal fokus melatih keterampilan individu dan mempersiapkan untuk menghadapi dunia kerja. Tujuannya untuk menciptakan sumber daya manusia premium yang mampu bersaing dalam dan luar negeri.
Jokowi menargetkan 500 ribu orang ikut program ini pada tahun 2019. Tahun berikutnya ditargetkan menjadi 2 juta orang peserta.
"Akan kita luncurkan untuk program vokasi, re-skilling dan up skilling bagi pekerja, yang berganti pekerjaan," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga:
JK Sebut Jika Jokowi Terpilih Lagi, Tahun Pertama Akan Tingkatkan SDM
3 Ibu Kampanye Hitam ke Jokowi di Karawang Ditetapkan Jadi Tersangka
Jadi Tersangka, 3 Ibu Penyebar Kampanye Hitam Ditahan di Polres Karawang
3 Kartu Jokowi Dikritik, PDIP Sebut SBY Juga Lanjutkan Program Pemerintah Sebelumnya
Jokowi: Katanya Kalau Saya Menang Enggak Boleh Azan, Ini Kebangetan
Fitnah Serang Jokowi, Yusuf Mansyur Anggap Sebagai Ujian