Masa jabatan Airlangga Hartarto jadi perdebatan di Munaslub
Masa jabatan Airlangga Hartarto jadi perdebatan di Munaslub. Ketua Dewan Pakar Partai Golkar yakni Agung Laksono membenarkan bahwa ada pembahasan mengenai masa jabatan Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) hari ini (19/12).
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar yakni Agung Laksono membenarkan bahwa ada pembahasan mengenai masa jabatan Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) hari ini (19/12). Menurutnya, beberapa kader meminta Ketua Umum baru hanya menyelesaikan masa jabatan Setya Novanto hingga tahun 2019.
"Ya sebagian hanya mengatakan menyelesaikan masa bakti sesuai dengan Munaslub," kata Agung di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
Sedangkan di tempat yang sama, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau yang akrab disapa Ical mengatakan, Munaslub kali ini memang untuk melakukan pergantian Ketua Umum melanjutkan masa jabatan hingga tahun 2019. Namun, kata Ical, bukan hal yang tidak mungkin membuat kepemimpinan Ketua Umum Golkar yakni Airlangga Hartanto dari yang semula 1 setengah tahun menjadi lima tahun masa jabatan.
"Tentu Munas sebagai pengambil keputusan tertinggi saja, dan perubahan usulan baik dari DPP maupun Rapimnas," ujarnya.
"Jadi kalau itu kita lakukan masa bisa lakukan untuk mengubahnya sampai 2020, 2021 dan 2022. Jadi lima tahun, tapi struktur seperti itu," sambungnya.
Ical juga menegaskan, Munaslub baru ada beberapa DPD masih ada perbedaan pendapat terkait dengan masa jabatan Ketua Umum partai beringin itu. Ada yang meminta hanya melanjutkan masa jabatan hingga 2019 dan ada pula yang meminta hingga tahun 2022.
"Dari DPD baru beberapa yang sampaikan tentang usulan masa jabatan, sebagian besar menyebutkan jabatan 2019, satu menyebutkan 2022. Baru tiga DPD," ucapnya.
Baca juga:
Ibnu Munzir siap jika ditunjuk Airlangga jadi Sekjen Golkar gantikan Idrus
Deddy Mizwar lakukan pendekatan usai Golkar tinggalkan Ridwan Kamil
Sesuai dengan AD/ART, Nurdin sebut Airlangga tak bisa jabat Ketum Golkar sampai 2022
Disindir Jokowi soal kubu, Ical bilang bikin Golkar demokratis
Yahya Zaini tegaskan Golkar konsisten dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
Akui kata Jokowi soal faksi di Golkar, Sekjen minta tak ada gerbong yang menguasai
Ini kata Ace Hasan disebut Yorrys punya peluang jadi Sekjen Golkar gantikan Idrus
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.