Matangkan 9 program Nawa Bhakti Satya, Khofifah-Emil minta saran keuskupan
Matangkan 9 program Nawa Bhakti Satya, Khofifah-Emil minta saran keuskupan. Menurut Khofifah, membangun komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat termasuk umat antar agama sangatlah penting.
Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak terus mematangkan 9 program andalannya yakni Nawa Bhakti Satya. Jumat (23/2) petang, keduanya mendatangi Wisama Keuskupan Surabaya, Jalan Polisi Istimewa untuk meminta masukan.
Menurut Khofifah, membangun komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat termasuk umat antar agama sangatlah penting. Karena dengan begitu, kebhinekaan di Jawa Timur akan terakwat dengan baik.
-
Bagaimana Khofifah Indar Parawansa mendapatkan dukungan? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak. Pasangan ini memperoleh dukungan dari 15 partai politik, termasuk partai parlemen maupun non-parlemen.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa yang memberikan dukungan kepada Khofifah-Emil Dardak? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
"Tentu silaturahmi ini menjadi penting. Karena saling membangun pertemuan pemikiran," kata Khofifah usai pertemuan.
Sehingga, lanjutnya, proses politik yang dibangunnya bersama Emil Dardak beserta partai pengusung bisa menyerap seluruh pikiran-pikiran strategis. "Seperti yang tadi oleh Pak Uskup (MGR Vincentius Sutikno Wisaksono) sampaikan, beliau berharap ada peningkatan kualitas layanan kesehatan," ujar mantan Menteri Sosial ini.
Saran Uskup Vicentius akan menjadi penguat pasangan Khofifah-Emil untuk menyisir kebutuhan seluruh lapisan masyarakat kurang mampu. "Kemudian menyiapkan infrastruktur yang memadai sesuai dengan kualifikasi persyaratan sebuah rumah sakit yang andal. Di dalam Nawa Bhakti Satya itu ada Bhakti ke-9: Jatim Harmoni," katanya.
Bhakti pamungkas ini menjadi bagian untuk membangun kebersamaan dalam memberikan penghormatan dan perlindungan seluruh lini, seluruh umat beragama, seluruh suku, dan lingkungan. "Apakah (wilayah) Mataraman, apakah Arek, apakah Madura ataukah Tapal Kuda, Osing, Bromo, dan seterusnya," tandasnya.
Dialog menjadi kekuatan strategis
Maka dalam Bhakti ke-9 ini, masih kata ketua umum PP Muslimat NU, sebetulnya dialog budaya dan seniman ikut dibangun. "Tapi jangan lupa dialog antar umat beragama dan dialog internal umat beragama. Sama-sama ini menjadi kekuatan strategis untuk membawa kemulyaan masyarakat Jawa Timur," imbuhnya.
Dialog ini, juga bersinergi dengan Bhakti ke-3, yang berkaitan dengan layanan kesehatan. "Bhakti kita yang ke-3 itu Jatim Cerdas dan Sehat. Antara lain tadi seperti disampaikan Pak Uskup bagaimana masyarakat tersisir kesehatannya, infrastruktur yang ada di rumah sakit juga bisa dibangun, tidak hanya dengan pemerintah provinsi," kata dia.
Terkait infrastruktur, alumnus Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini juga menyebut Bhakti ke-4: Jatim Akses. "Pada tataran infrastruktur, maka ada Jatim Akses. Nah, Jatim Akses ini ada infrastruktur daerah, pendidikan, ada juga kesehatan, dan berarti itu adalah untuk infrastruktur rumah sakit," tegasnya.
Sementara Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya, Romo Eko Budi Susilo menegaskan, saran pihaknya dan Nawa Bhakti Satya andalah pasangan yang diusung Partai Demokrat, Golkar, NasDem, Hanura, PPP, PAN, dan PKPI ini tidak akan ada artinya jika kalah.
Maka, pihaknya mengaku akan turut mendoakan pasangan Khofifah-Emil bisa memenangi Pilgub Jawa Timur. "Kalau ibu jadi, titik," tegas Romo Eko yang berada di samping Khofifah.
Senada dengan Romo Eko, Pimpinan Gereja Katolik Keusukupan Surabaya, Uskup MGR Vincentius Sutikno Wisaksono juga berharap Khofifah-Emil mampu membawa perubahan. "Tadi sudah, dukungan doa, ya doa. Tadi saya sudah sampaikan mengenai kesehatan. Pokoknya bisa membawa kualitas kesehatan di Jawa Timur, kemudian komunikasi antar umat beragama, itu tadi yang saya sampaikan, saya kira sama," tandas Vicentius.
Sekadar informasi, kedatangan Khofifah-Emil di Wisama Keuskupan Surabaya ini, ditemani Dewan Penasehat Tim, Martono; Harun Al Rasyid (perwakilan Golkar), dan Visensius Away (NasDem). Turut serta istri Emil Dardak, Arumi Bachsin.
Mereka diterima langsung oleh Uskup MGR Vincentius Sutikno Wisaksono dan Romo Yosep Eko Budi Susilo. Selanjutnya, mereka menggelar pertemuan tertutup selama kurang lebih 30 menit, untuk mendiskusikan Program Nawa Bhakti Satya.
Baca juga:
Pernah jabat Mensos, Khofifah dinilai mampu entaskan kemiskinan di Jatim
Kunjungi Klenteng Eng An Kiong, Khofifah ajak pahami perbedaan
Persaingan Khofifah VS Gus Ipul: Siapa lebih jago menata birokrasi?
Rhoma Irama jadi Jurkam Khofifah di Pilgub Jatim untuk kedua kali
Kampanye murah, Khofifah-Emil dekati akar rumput melalui blusukan
Sapa pedagang pasar Singosari, Khofifah dicurhati soal omzet turun
AHY akan menjadi vote getter kelompok milenial bagi Khofifah-Emil