Megawati: Saya Ngamuk Kalau Milenial Manja
Presiden Kelima RI ini m, para milenial memang sudah ada yang sukses. Beberapa dari mereka kebanyakan menjadi pengusaha.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menjelaskan, maksud kritikannya terhadap kelompok milenial. Dia mengatakan, tidak menginginkan kelompok milenial menjadi manja. Supaya bisa membawa kemajuan dan kesejahteraan ke depan.
"Tapi bagaimana kalau manja? Ya ngamuk lah saya. Bilang milenial tak boleh dimanja," katanya dalam Rakorbidnas Kebudayaan PDIP secara virtual, Sabtu (31/10).
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Bagaimana Megawati menampilkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink. Penampilannya terlihat cantik dan keren dengan tambahan kacamata di atas hijabnya.
-
Siapa yang ingin bertemu dengan Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Presiden Kelima RI ini m, para milenial memang sudah ada yang sukses. Beberapa dari mereka kebanyakan menjadi pengusaha.
"Tapi yang lain? Yang saya maksud, berapa banyak rakyat yang sudah kamu tolong? Saya ingin rakyat punya harapan," tegas Megawati.
Pesan tersebut khususnya ditujukan kepada kader PDIP. Megawati meneerangkan, masih belum puas dengan kader yang mayoritas kalangan milenial.
Contoh mudahnya, banyak kader yang tidak serius saat lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta dan menaikan bendera merah putih. Padahal itu protokol kenegaraan.
Lebih lanjut, Megawati bilang membutuhkan kader yang memiliki fighting spirit. Sehingga tidak ingin memanjakan mereka yang tergolong milenial.
"Saya butuh kader yang punya jiwa raga, fighting spirit. Makanya saya bilang jangan manjakan milenial. Apa baktinya bagi negeri ini. Bagi saya milenial ini kan itu lahir sekitar tahun 1980-an. Ya kalian ini banyak juga. Jangan mejeng saja. Harus berbuat. Jangan ada di partai ini kalau tidak (berbuat,red)," jelasnya.
Megawati memberi contoh lain kasus likuifaksi di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu. Para pemimpin daerah maupun kalangan milenial seharusnya mempelajari fenomena itu untuk mencari jalan keluarnya. Megawati mengaku sudah belajar praktik di China dan di Jepang soal metode menghadapi bencana alam. Dan Indonesia memang jauh tertinggal.
"Kalian mungkin heran kenapa ketua umum bisa tahu? Karena saya belajar. Saya juga pengen kalian itu belajar, jangan mejeng doang," tutupnya.
Baca juga:
Partai Demokrat Kecewa Atas Pernyataan Megawati
Megawati Kritik Demo Libatkan Anak-Anak
Megawati ke Pembullynya: Kalau di Tempat Sama Belum Tentu Dia Bisa
Megawati Tak Masalah Dibully Gara-gara Pernyataan Kritik Milenial
Megawati Soekarnoputri Gelar Rapat Kampanyekan Gerakan Menanam Pohon