Membaca Kalkulasi NasDem Usulkan Yenny Wahid jadi Cawapres Anies
Ujang memprediksi ada potensi posisi Yenny Wahid akan mendongkrak suara Anies dari kaum Nahdliyyin terutama kalangan NU kultural.
Mencuat nama baru di bursa cawapres Anies, yakni putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid. Nama Yenny dimunculkan oleh Partai NasDem.
Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin tidak melihat keinginan NasDem mengusung Yenny Wahid sebagai Cawapres Anies Baswedan upaya untuk mengakhiri Koalisi Perubahan. Menurut dia, keinginan Surya Paloh memasangkan Anies dengan Yenny Wahid kerena melihat merupakan ideal dan saling melengkapi.
-
Bagaimana Yenny Wahid memutuskan untuk maju sebagai Cawapres? "Saya tentu harus berdoa dulu, saya harus mohon petunjuk dari yang maha kuasa, nanti itu diolah dari rasional dan spiritual hasilnya seperti apa. Jadi masih panjang," katanya di Jakarta, Senin (7/8).
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Apa yang dilakukan Yenny Wahid sebelum memutuskan maju sebagai Cawapres? Yenny disebut bakal jadi cawapres Anies. Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid mengaku akan mohon petunjuk dari Tuhan sebelum memutuskan apakah akan maju di Pilpres 2024 sebagai calon wakil presiden atau tidak.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa saja pasangan Capres-Cawapres yang tengah bersaing dalam Pemilu 2024? Tiga pasangan itu yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Saya kira keinginan Surya Paloh menggaet Yenny Wahid sebagai Cawapres Anies bukan tanpa alasan. Yenny Wahid ini kan perempuan dan tokoh di Nahdlatul Ulama. Sehingga Pak Surya tentu telakukan kalkulasi dan melihat potensi kemenangannya besar kalau pasangan ini diduetkan," kata Ujang di Jakarta, Selasa (4/7).
Ujang mengaku tidak melihat dengan mengusung Yenny Wahid maka akan membuat Koalisi Perubahan terancam bubar. Sebab, Yenny Wahid merupakan tokoh independen yang tidak terafiliasi dengan partai politik manapun.
"Kita tahu bahwa Yenny Wahid ini tokoh yang independen secara politik. Posisi ini membuatnya dapat diterima partai politik manapun di dalam koalisi termasuk Koalisi Perubahan," katanya.
Meskipun, dia mengakui semua partai politik memaksakan kader internal untuk maju sebagai Cawapres berpasangan dengan Anies. Misalnya PKS mengusung Ahmad Heryawan, sementara Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono.
"Biasa dalam koalisi semua parpol mengusung kader masing-masing. Namun itu tidak bisa dipaksakan, nanti ada titik temu antara semua parpol itu siapa yang harus diusung akhirnya. Tentu ada parameter sehingga satu tokoh itu diputuskan jadi cawapres," ungkapnya.
Dalam hal tersebut, kata Ujang, secara kalkulasi politik nama Yenny Wahid akan bisa dipertimbangkan semua parpol dan akhirnya parpol akan legowo.
"Yenny Wahid ini kan politisi perempuan, sekaligus memiliki garis keturunan dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Menurut saya ini, akan menjadi pertimbangan bagi parpol pendukung Anies," jelasnya.
Ujang memprediksi ada potensi posisi Yenny Wahid akan mendongkrak suara Anies dari kaum Nahdliyyin terutama kalangan NU kultural.
"Anies ini kan selama ini selalu dikaitkan kalau dia didukung kalangan Islam harus keras, Islam radikal, dan Islam kanan. Dengan adanya Yenny Wahid yang nota benenya putri Gus Dur di situ otomatis stigka itu akan hilang. Karena ada representasi NU yang Islam moderat dan nasionalis," jelasnya.
Di sisi lain, Yenny Wahid juga disebut akan menguatkan pasangannya di wilayah Jawa Tengah dan juga Jawa Timur. Keduanya merupakan provinsi dengan suara terbanyak selain Jabar dan Banten.
"Jatim dan Jateng ini kan basisnya NU, atau Islam tradisional. Tentu sangat rasional menggaet mbak Yenny jika ingin mengambil suara di wilayah ini," katanya.
Yenny Wahid Diusulkan NasDem
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menilai, Yenny Wahid punya latar belakang mumpuni untuk bersanding dengan Anies pada pemilihan presiden mendatang.
“Saya secara pribadi akan sangat bahagia jika Anies memilih dia, karena bukan lagi mandat saya sebagai wakil ketua umum partai, mandat itu ada sama Mas Anies,” ujar Ali, Jumat (23/6).
“Tapi sekali lagi, sebagai seorang sahabat dari Yenny, saya akan mengatakan sangat bahagia jika dia dipilih Anies jadi calon wakil presiden,” sambung dia.
Bocoran Cawapres Anies
Ketua DPP Partai NasDem Charles Meikyansah meyakini, tiga partai yang tergabung dalam KPP yakni Partai NasDem, Demokrat, dan PKS sudah mengetahui siapa nama cawapres Anies.
Saat ditanya siapa nama sosok cawapres itu, dia mengatakan, sosoknya tidak jauh yang berkembang di publik saat ini. Seperti tokoh Nahdlatul Ulama (NU), dan berasal dari Jakarta atau Jawa Timur.
"Pokoknya nama-nama yang sekarang beredar itu, kan ada yang dari Jakarta, ada yang dari Jawa Timur, ada orang NU, pasti itu tidak jauh dari itu semua," ujarnya.
Menanggapi munculnya nama Yenny, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra menegaskan jika pembahasan cawapres Anies Baswedan sudah tuntas. Dia menyebut, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan siapa pendampingnya di Pilpres 2024 nanti.
"Urusan cawapres sudah tuntas. Sudah diserahkan ke capres," kata Herzaky, saat dihubungi, Jumat (30/6).
Selain itu, dia menyampaikan, jika Partai Demokrat menghargai keputusan Anies Baswedan terkait cawapresnya.
(mdk/ray)