Menakar Peluang Noer Fajrieansyah Maju Pilkada Jakarta 2024
Fajrie dinilai memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan bakal kandidat lainnya
Fajrie dinilai memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan bakal kandidat lainnya
- Ditanya Soal Peluang Dampingi Anies di Pilkada Jakarta 2024, Ini Jawaban Ida Fauziah
- Ditanya soal Peluang Maju Pilkada Jakarta, Kaesang Kejutan Bulan Agustus
- Peluang Ida Fauziyah Maju Pilkada Jakarta, Cak Imin Singgung Komitmen
- Namanya Masuk Bursa Calon Wali Kota Medan, Intip Perjalanan Karier Once Mekel dari Penyanyi hingga Caleg
Menakar Peluang Noer Fajrieansyah Maju Pilkada Jakarta 2024
Temen Bang Fajrie (TBF) meyakini Noer Fajrieansyah masih memiliki kans maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Daerah Khusus Jakarta 2024.
Dicontohkannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2012 dan 2017.
Koordinator TBF, Rachmat Ariyanto, menyampaikan, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012 sekalipun kekuatan politik justru lebih berpihak kepada pesaingnya, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara). Apalagi, "modal awal" hanya elektabilitas sebesar 5%.
"Pilkada 2017, Anies Baswedan popularitasnya cuma 10%. Banyak faktornya, (seperti) bukan kader parpol, pernah jabat menteri dan di-reshuffle, dan proses politiknya mengantarkan Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno. Lawannya gak main-main, Ahok. Semua variabel kekuasaan ada di Ahok, tapi warga DKI memilih Anies," tuturnya di Jakarta, Kamis (23/5).
Inilah yang membuat kelompok relawan Fajrie berkeyakinan jagoannya masih memiliki kesempatan sekalipun gagal mendaftar pada kesempatan pertama atau melalui jalur independen. Apalagi, nama-namanya kandidat yang masuk radar calon gubernur (cagub) Jakarta memiliki popularitas dan elektabilitas yang dominan.
Selain itu, preferensi politik masyarakat Jakarta cukup unik lantaran tidak kuat pada blok politik tertentu.
Misalnya, perolehan suara Anies di Jakarta pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tidak dominan.
Pun demikian dengan Ganjar Pranowo, yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"PDIP yang katanya (punya kursi) DPRD-nya banyak, Ganjar gak menang juga. Artinya, masyarakat Jakarta unik," jelasnya.
Di sisi lain, Rachmat menyampaikan, Fajrie memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan bakal kandidat lainnya.
Misalnya, memiliki kompetensi memimpin dan manajerial karena berkali-kali dipercaya menjadi komisaris dan direksi badan usaha milik negara (BUMN).
Kemudian, dapat merawat perkawanan dan silaturahmi dengan aktivis lintas generasi. Fajrie juga berdarah Betawi. Bahkan, dipercaya menjadi Bendahara Umum GP Ansor 2024-2029.
"Saya yakin Fajrie punya kemampuan itu (memimpin Jakarta)," ucapnya.
Kini, TBF tengah memperjuangkan langkah terakhir atau diusung parpol agar bisa menjadi calon gubernur (cagub) pada Pilkada Jakarta 2024. Parpol atau gabunganya dapat mengajukan pasangan cagub dan calon wakil gubernur (cawagub) jika memiliki 22 kursi DPRD Jakarta.
Relawan Fajrie pun tengah membangun silaturahmi dengan keluarga besar HMI, yang diawali di Jakarta Selatan.
Langkah ini untuk membangun kekuatan sekaligus memperkenalkan figurnya.
"Saya hari ini mewakili Temen Bang Fajrie berterima kasih atas sambutan teman-teman. Alhamdulillah. Ini infus baru bagi kami," ungkap Rachmat.