Peluang Kembali Maju Pilkada Jakarta Terbuka Usai Putusan MK, Begini Respons Ahok
Putusan MK itu bakal dibahas PDI Perjuangan dalam rapat digelar di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).
Ketua DPP PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai ambang batas atau threshold pencalonan kepala daerah mengubah peta pencalonan di sejumlah daerah. Ahok mengatakan, putusan MK itu bakal dibahas PDI Perjuangan dalam rapat digelar di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).
"Ini kemungkinan mengubah seluruh peta pencalonan se-Indonesia," kata Ahok kepada merdeka.com, Selasa (20/8).
Ahok mengatakan, rapat bukan dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, namun hanya dipimpin atau diikuti para kader DPP PDI Perjuangan. Namun Ahok mengaku belum bisa menyampaikan hasil dari rapat tersebut.
"Kami sedang nunggu hasil rapat DPP. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya," pungkas Ahok.
PDIP Bisa Usung Ahok atau Anies
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian gugatan dari Partai Buruh dan Partai Gelora terkait Undang-Undang Pilkada. Hasil itu membuat Parpol dapat mengajukan calon kepala daerah meski tidak punya kursi DPRD.
Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menyatakan, DPP PDIP siang ini akan menggelar rapat membahas keputusan MK tersebut.
“Hari ini, sebentar lagi saya pun akan menghadiri rapat DPP dalam membahas mengenai pilkada, karena memang banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi,” kata Eriko di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/8).
Menurut Eriko, rapat nanti akan membahas siapa yang akan diusung PDIP di Jakarta, sudah ada tiga nama yakni Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama, hingga Hendrar Prihadi.
“Apakah Ahok? Anies? Siapa lagi? Hendrar? Nah ini kita harus matangkan, karena ini perubahan ini baru saja kita terima,” kata Eriko.
“Pengurucutan pada tiga nama ini. Soal siapa nanti yang diputuskan, tiga nama ini tentu tanya. Ada nggak Pak Anies di sini? Ya tentu dari senyum saya ini kan sudah bisa terlihat kan. Tapi saya tidak ingin mendahului. Biarlah nanti kami rapat DPP,” sambung Eriko.