Mendagri Tjahjo ingatkan Rizal Ramli jaga etika dalam mengkritik
"Ada etika dalam berpolitik, dalam berteman."
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengingatkan agar para menteri selalu memegang etika ketika hendak menyampaikan kritik di depan umum agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Salah satunya dilakukan Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang mengajak Wakil Presiden Jusuf Kalla berdebat di depan publik.
"Saya kira sesama menteri menyampaikan (kritik) silakan saja karena ada yang terbuka dan tertutup. Soal Pak Rizal (Ramli), ya itu gayanya Pak Rizal, saya kira Pak Wapres JK paham itu gayanya Pak Rizal tapi ada etika. Ada etika dalam berpolitik, dalam berteman," kata Tjahjo Kumolo, di Bandung, Rabu (19/8).
Dia mempersilakan setiap orang menyampaikan kritik dengan terbuka. Namun, dia mengingatkan dalam kritik harus ada teika yang dipegang.
"Misalnya saya mengkritik pers itu kan hak saya, tapi saya enggak boleh sebut medianya, saya kira itu sah-sah saja," terang dia dikutip Antara.
Ketika ditanyakan apakah kritik yang disampaikan Menko Kemaritiman Rizal Ramli terkait rencana pembelian pesawat Garuda dan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt dinilai wajar, Mendagri enggan menanggapi hal tersebut.
"Saya enggak begitu komentar," ujar dia.
Namun, kata dia, posisinya saat ini sebagai seorang menteri harus loyal kepada pimpinannya yakni Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Tapi saya pribadi kepada pimpinan saya, saya harus loyal, apa yang harus dikatakan presiden, apa yang dikatakan wapres, saya sebagai pembantu presiden, saya harus loyal, soal beda pendapat kan ada forum diskusi kecil yang tidak harus terbuka," terang dia.
Sebelumnya, Rizal Ramli mengkritik rencana pembelian pesawat Garuda dan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt oleh pemerintah. Kritikan Rizal itu menuai komentar dari menteri kabinet kerja hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla.