Menebak maksud kemarahan Mega soal 'petugas partai'
Mega dinilai sedang mengingatkan kader PDI Perjuangan agar satu komando dan tujuan.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan peringatan keras dalam pidato penutupan Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali. Dirinya menegaskan, setiap kader PDI Perjuangan, yang tidak mau disebut petugas partai dipersilakan keluar.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai Megawati sedang mengingatkan kadernya soal asas perjuangan partai. Seluruh kader PDI Perjuangan harus satu kata dan satu komando.
-
Kapan Cinta Mega dipecat dari PDIP? Sekretaris DPD PDIP Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan, pemecatan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan DPP PDIP, Senin (14/8).
-
Mengapa Cinta Mega dipecat dari PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
"Mengenai Mega, semua kader baik dari pimpinan atas hingga pimpinan paling bawah tidak terkecuali mereka yang duduk di eksekutif dan legislatif sebenarnya petugas partai, karena mereka mempunyai suatu program yang diperjuangkan," ujar Emrus saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (11/4).
Menurutnya dalam sebuah partai politik, loyalitas kader adalah sesuatu yang penting. Tetapi tidak menutup peluang, loyalitas pada negara dan bangsa harus diprioritaskan.
"Kalau itu boleh, loyalitas bangsa dan negara lebih penting. Namun ketika program yang diperjuangkan sesuai dengan kepentingan bangsa dan negara, kader harus memperjuangkan program partai itu dengan baik," ucapnya.
Dirinya menjelaskan apa yang dilakukan Mega ini wajar. Setiap partai itu ada ideologi yg diperjuangkan. Apabila kader bersebrangan dengan partai, sangat wajar jika diberikan teguran baik tertulis maupun lisan. Teguran sangat penting bagi kader agar tetap komitmen dengan tujuan partai.
Lanjut dia, biasanya partai pendukung pemerintah bakal membela pemerintah habis-habisan. Tetapi, PDIP malah memberikan kritik yang membangun bagi pemerintahan Jokowi.
"Biasanya kan partai membentengi, kali ini Mega memberikan terobosan sebagai autokritik, ini partai langsung ke pemerintah (Jokowi), sehingga tetap pada janji saat berkampanye dulu. ini bagus kan?," ujarnya.
Dia menyatakan sikap Megawati sesuai sebagai pucuk pimpinan partai politik. Jokowi pun layak diingatkan karena pemerintahan saat ini banyak merugikan rakyat kecil kebijakan-kebijakannya.
"Jokowi menaik-turunkan BBM dan harga tetap di atas. Ini merugikan wong cilik kan? Mereka di kader PDIP lebih memperhatikan kaum cilik. Bukan kah itu sesuatu bertentangan yang diperjuangkan PDIP? Sangat wajar Mega menegur lesgislatif atau eksekutif maupun Presiden kan? Pada kongres kemarin kan Jokowi datang menjadi anggota kader bukan sebagai Presiden, artinya bahwa Megawati menjadi peran sebagai leader untuk menegur anggota, kalau Jokowi merasa tertegur ya bagus dong? Saya pikir teguran itu menguntungkan rakyat, kembali pada perjuangan sebelumnya," tutupnya.
Baca juga:
Pesan keras Mega ke kader PDIP setelah kembali jadi ketum
Mereka yang terdepak dari kepengurusan PDIP
Megawati dinilai khilaf tunjuk Puan jadi pengurus DPP PDIP
PDIP: Pidato Mega agar Jokowi taat konstitusi bukan dengar pembisik
Kader terlibat korupsi, PDIP dapat kehilangan kepercayaan rakyat