Menghitung Peluang Duet Prabowo-Cak Imin di Pilpres 2024
Kesepakatan itu diambil setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) bertemu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/6) malam.
Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk koalisi dalam Pemilu serentak 2024 mendatang. Kedua parpol sepakat berkoalisi dengan nama Kebangkitan Indonesia Raya.
Kesepakatan itu diambil setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) bertemu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/6) malam. Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya akan memasangkan Prabowo-Muhaimin atau Cak Imin dalam Pilpres 2024 mendatang.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai Cak Imin harus realistis dalam menatap Pilpres 2024.
"Cak Imin sesuai animo masyarakat yang tidak tinggi, ya sebagai calon wakil presiden saja," kata Siti Zuhro saat dihubungi di Jakarta, Minggu (19/6), seperti dikutip Antara.
Menurut Siti, jika kedua partai tersebut sepakat mengusung masing-masing ketua umum, maka yang paling realistis ialah Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden dan Cak Imin calon wakil presiden.
"Berdua itu sudah cukup kok untuk berkoalisi," kata Siti.
Namun, kata dia, jika PKB tetap memaksakan Muhaimin Iskandar maju sebagai calon presiden, maka kesempatan atau peluang untuk menang pada Pilpres 2024 akan tipis atau kecil.
Berkaca dari sejumlah baliho-baliho yang dipasang Muhaimin Iskandar atau PKB sebagai salah satu bentuk pengenalan diri kepada publik menjelang Pemilu 2024, Siti menilai hal itu belum mampu mendongkrak elektabilitas Cak Imin layaknya elektabilitas Prabowo Subianto.
"Jadi, menurut saya realistis saja. Karena animo masyarakat dari Sabang sampai Merauke tidak seperti yang diharapkan PKB," jelas dia.
Kendati demikian, papar dia, secara hitung-hitungan apabila kedua nama tersebut disandingkan maka syarat ambang batas pencalonan 20 persen tercukupi. Dengan kata lain, Prabowo dan Cak Imin bisa berlaga pada Pilpres 2024.
Selain itu, jika koalisi Gerindra dan PKB terwujud dengan mengusung masing-masing ketua umum, Siti melihat nama-nama misalnya Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan akan jadi tantangan tersendiri mengingat kedua figur tersebut memiliki elektabilitas tinggi di beberapa survei.
Contoh lainnya pasangan Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa atau Anies Baswedan dan Ridwan Kamil apabila dipasangkan, kata dia, maka akan menjadi kekuatan besar pada Pilpres 2024. Akan tetapi, ujarnya, nama-nama tersebut harus mempunyai kendaraan politik untuk bertarung pada Pilpres 2024.
Komunikasi Prabowo dan Cak Imin Intensif
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin baru saja melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6) malam.
Prabowo Subianto mengatakan, pertemuan tersebut untuk menjalin kerja sama antara Partai Gerindra dan PKB dalam menghadapi pemilu 2024.
"Kita sudah mencapai titik-titik pertemuan, titik-titik kerjasama, titik-titik kesepakatan di mana kita secara garis besar menyatakan keinginan kita untuk bersama-sama bekerjasama dengan erat untuk menghadapi tanggungjawab kenegaraan yaitu Pilpres, Pileg dan Pilkada 2024," kata Prabowo, saat konferensi pers, di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6) malam.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan, komunikasi antara Gerindra dan PKB sudah terjalin sejak lama. Dan malam ini, komunikasi intens tersebut mencapai titik kesepakatan.
"Sebenarnya sudah melakukan diskusi intensif selama beberapa bulan ini. Namun malam hari ini saya mendapat kehormatan menerima beliau Ketum PKB di Kertanegara no 4 dan kita melanjutkan pembicaraan-pembicaraan yang intensif itu," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, ia menyampaikan pertemuan malam ini merupakan lanjutan dari pertemuan intensif sebelumnya.
"Alhamdulillah malam hari Ini semakin menguat kerjasama itu sampai pada kesimpulan apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo Subianto bahwa PKB dan Gerindra siap bekerjasama secara utuh menyeluruh menjelang dan menyiapkan Pilpres, Pileg dan Pilkada di 2024," kata Cak Imin.
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Ajak PKS dan Demokrat Gabung
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Jazilul Fawaid, menyebut koalisi Kebangkitan Indonesia Raya akan memasangkan Prabowo-Muhaimin. Jazilul menyebut deklarasi resmi segera dilaksanakan dan tinggal mencari tanggal saja.
“PKB-Gerindra sepakat dan terbentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, dengan pasangan Mas Bowo-Gus Muhaimin,” kata Jazilul saat dikonfirmasi, Minggu (19/6).
Koalisi baru itu rencananya akan mengajak Demokrat dan PKS untuk bergabung. “Kami juga akan mengajak partai partai lainnya untuk bergabung bersama sama membangun koalisi yang kuat, baik PKS, Demokrat dan lainnya,” pungkasnya.
(mdk/gil)