Menkum HAM sebut Puan berprestasi sehingga tak kena reshuffle
"Berprestasi dong (Puan), kan kalau enggak berprestasi atau enggak komunikatif (bisa di reshuffle)."
Presiden Joko Widodo telah melakukan reshuffle kabinet dengan mengganti 5 Menteri dan 1 Sekretaris Kabinet (Seskab). Namun, dari Menteri koordinator hanya Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani yang tak diganti.
Menilai hal tersebut, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menilai wajar jika Puan tidak diganti. Dia mengklaim, putri dari pucuk pimpinan PDIP, Megawati Soekarno Putri itu memiliki prestasi yang baik.
"Berprestasi dong (Puan), kan kalau enggak berprestasi atau enggak komunikatif (bisa di reshuffle)," kata Yasonna di Kemenkum HAM, Jakarta, Kamis (13/8).
Meski begitu, Yasonna menegaskan kalau perombakan di Kabinet Kerja tersebut merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi. Untuk itu, dia tidak bisa berkomentar banyak mengenai reshuffle yang dilakukan Jokowi.
"Itu hak urusan prerogatif Presiden," pungkas Yasonna.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi melakukan reshuffle lima menteri dan satu sekretaris kabinet. Di antaranya, Darmin Nasution menggantikan Sofjan Djalil sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Luhut Binsar Panjaitan dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
Kemudian, Thomas Trikasih Lembong dilantik sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. Sementara, Rizal Ramli menggantikan posisi Indroyono Soesilo sebagai Menko Kemaritiman dan Pramono Anung dilantik menjadi Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto.