Meski elektabilitas tinggi, Jokowi disebut belum aman di Pilpres 2019
Meski begitu, peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, suara Jokowi di 2019 belum aman. Sebagai petahana, Jokowi seharusnya melampaui angka 50 persen, apabila ingin memastikan menang di pesta demokrasi tahun depan.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) masih paling tinggi sebagai calon presiden 2019. Hasil survei elektabilitas Jokowi menempati posisi 48,50 persen, dibandingkan dengan para lawannya, bila ditotal, hanya mencapai 41,20 persen.
Meski begitu, peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, suara Jokowi di 2019 belum aman. Sebagai petahana, Jokowi seharusnya melampaui angka 50 persen, apabila ingin memastikan menang di pesta demokrasi tahun depan.
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
-
Bagaimana cara LSI Denny JA melakukan survei tentang elektabilitas partai? Sebagai informasi, survei ini menggunakan metodologi sampling multi-stage random sampling pada 1.200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
-
Berapa elektabilitas PSI menurut survei LSI Denny JA? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Tren di Pilkada dan Pilpres, idealnya (elektabilitas) di atas 50 persen. Jokowi masih tinggi tapi angkanya di bawah 50 persen," ujar dia saat rilis Survei Nasional LSI Denny JA, di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (2/2).
LSI Denny JS melakukan survei dalam jangka waktu 7-14 Januari 2018. Responden 1200 orang dipilih secara acak dan dilakukan wawancara tatap muka dengan kuisioner. Survei ini memiliki margin of error sebanyak kurang lebih 2.9 persen.
Sebelumnya, Lembaga survei Polmark Indonesia melakukan survei terkait elektabilitas para tokoh jelang Pemilihan Presiden 2019. Hasilnya, Joko Widodo tetap mengungguli kandidat lain termasuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Jokowi unggul baik saat pertanyaan dilakukan secara spontan tanpa alat bantu dan dengan alat bantu. Lewat pertanyaan spontan, elektabilitas Jokowi sekitar 41 persen, menyusul di bawahnya Prabowo dengan 15,9 persen.
"Jokowi secara spontan disebut oleh 41 persen calon pemilih, sementara Prabowo disebut oleh 15,9 persen calon pemilih sebagai kandidat presiden yang akan mereka pilih jika Pilpres diadakan saat survei berlangsung," kata CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah di Resto Batik Kuring, kawasan SCBD, Jakarta, Senin (18/12).
Di bawah Jokowi dan Prabowo, berturut-turut ada nama Direktur The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono 1,2 persen, Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo 1,0 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan 0,9 persen, dan Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 0,7 persen dan Basuki T Purnama 0,3 persen.
Baca juga:
Tren dunia dipimpin anak muda, alasan Demokrat siapkan AHY untuk Pilpres
Hindari isu SARA, Jokowi disarankan gaet cawapres dari santri
Santri di Sumut dukung Cak Imin dampingi Jokowi di Pilpres 2019
GP Ansor kembali tegaskan dukung Cak Imin maju jadi Cawapres 2019
'Sudahlah Cak Imin, kalau tidak ada capresnya nanti sama PAN saja'