Meski survei tertinggi, Ahok belum tentu didukung PDIP
Hal itu berkaca pada dua jagoan PDIP dalam Pilgub Jateng dan DKI lalu.
PDIP menghargai hasil survei tinggi yang dimiliki Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. Kendati memiliki nilai survei tinggi, PDIP menegaskan belum tentu mendukung Ahok dalam Pilgub DKI.
"Kami menghormati hasil survei untuk memotret preferensi masyarakat Jakarta. Tapi jangan lupa hasil survei yang tinggi tak menjamin akan stabil," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah saat dihubungi, Kamis (24/3).
Menurut Basarah, berdasarkan pengalaman PDIP di dalam pilkada Jawa Tengah 2013, yaitu dukungan untuk pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko, Ganjar kalah dalam hal survei melawan Bibit Waluyo-Rustriningsih. Begitu juga pasangan Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI yang lalu.
"(Bibit) dalam waktu dua bulan bisa dikalahkan. Jadi sekali lagi kita tidak jadikan hasil survei untuk menentukan," tandasnya.
Dihubungi terpisah, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira berharap pernyataan Ahok yang mengaku hubungan personalnya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat dekat seolah saudara bukan basa basi politik. Andreas berharap pernyataan Ahok tak mengandung kepentingan politis untuk maju Pilgub DKI 2017 mendatang.
"Kita tentu berharap bahwa pernyataan yang bersaudara dari Pak Ahok ini diungkapkan dari hati yang tulus, tidak sekedar basa-basi politik di depan publik untuk kepentingan politik sesaat," kata Andreas saat dihubungi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi santai soal sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada saat peluncuran buku yang berjudul 'Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat'. Ahok merasa itu bukan sendirian, namun candaan.
"Saya lebih kenal Ibu Mega, menurut saya biasa aja. Ibu Mega baik-baik saja. Kamu kalau kenal Ibu Mega kelihatan kok kalau senyumnya beda. Saya bisa bedain senyumnya bu Mega," ucapnya sambil menirukan senyum Megawati usai peresmian RPTRA di Jalan Taman Tanah Abang 3, Jakarta, Kamis (24/3).
"Kamu lihat saja, ibu Mega orangnya itu polos saja. Bawaannya keluar. Saya kenal beliau sudah lama," terang dia.
Baca juga:
Eva Sundari: Ahok suka kontroversi, strateginya jelek-jelekin PDIP
PDIP masih mungkin usung Ahok di Pilgub DKI, tergantung hal ini
Ahok: Independen mau ikut partai, selama niatnya sama pasti ketemu
Eva Sundari sebut pintu penjaringan PDIP masih terbuka untuk Ahok
Fadli Zon minta Ahok intropeksi, warga DKI dulu pilihnya Jokowi
Ahok sebut tak boleh ikut lelang buku Megawati takut dianggap mahar
Advokat dukung Ahok maju Pilgub DKI dari jalur independen
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.