Modal 2 kursi DPRD, PAN bujuk Mega pilih Risma nyalon DKI
Zulkifli mengatakan dipilihnya nama Risma atas dasar kepercayaan.
Partai Amanat Nasional (PAN) begitu mengidamkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk maju melawan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub DKI. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan secara terang-terangan menyatakan keinginannya mengusung Risma.
PDIP sendiri belum memutuskan apakah Risma adalah calon yang bakal mereka usung atau bukan. Tetapi, Zulkifli mengatakan dipilihnya nama Risma atas dasar kepercayaan. Upaya untuk melobi Risma bersedia ke Jakarta diakui Zulkifli tengah dilakukan.
"Saya Risma, sedang merayu ibu Risma agar bisa ke Jakarta. Ini soal memilih pemimpin itu kan trust, soal hati. Boleh saja kita ngomong pintar tapi kan hati enggak bisa dibohongin," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/8).
Zulkifli juga mengaku telah berkomunikasi dan membujuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar merestui Risma dipinang sekitar 3 bulan lalu. Pertemuan itu dilakukan saat keduanya berjumpa di Universitas Airlangga, Surabaya.
"Saya sudah lama beberapa kali jumpa di Surabaya. Di Kampus Universitas Airlangga kita sama-sama. Saya sampaikan keinginan kita karena memilih leader soal trust," ujarnya.
Usai menyampaikan keinginannya, dia pun mendapatkan jawaban dari Mega bahwa PAN harus bersabar karena PDIP memiliki mekanisme penjaringan. Ketua MPR ini juga bercerita Mega akan mengumumkan nama calon penantang Ahok di detik terakhir pendaftaran di KPU.
"Sudah lama tapi. Saya sudah sampaikan sama mbak Mega. Bukan baru-baru ini. mungkin 3 bulan lalu. Mba Mega waktu itu bilang, 'Bang Zul di PDIP ada mekanisme, biasanya PDIP kalau pilkada apalagi yang mendapat perhatian publik luas, itu detik-detik akhir'," terang Zulkifli.
Kendati berharap besar, PAN akan tetap menunggu keputusan dari Risma, Mega dan partai-partai di koalisi. Hal itu dikarenakan PAN hanya memiliki dua kursi di DPRD DKI. Otomatis, PAN tidak bisa mengusung calon sendiri di Pilgub DKI.
"Terserah Bu Risma-nya. Bukan soal ikut mengikut, soal hati. Kita kan enggak bisa sendiri, tunggu koalisinya. Kalau PAN bisa sendiri langsung saya calonkan besok. Ya PAN enggak bisa sendiri. Nanti siapa yang disepakati. Risma doakan mudah-mudahan bisa," tutupnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa saja jenis pelanggaran yang dibahas dalam UU Pemilu 2017? Jenis-jenis pelanggaran pemilu, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), mencakup tiga kategori utama, yaitu pelanggaran kode etik pemilu, pelanggaran administratif pemilu, dan pelanggaran tindak pidana pemilu.
Baca juga:
PAN harap Risma mau diusung di Pilkada DKI buat imbangi Ahok
PAN tawarkan Bupati Bojonegoro ke partai anti-Ahok buat jadi cagub
PDIP & PAN koalisi di Pilkada Kulon Progo, usung pasangan incumbent
Ketum PAN jagokan Risma dan Kang Yoto untuk lawan Ahok di Pilgub DKI