Moeldoko Minta AHY Tak Berlebihan Merespons Pertemuannya dengan Kader Demokrat
Moeldoko juga menegaskan dirinya bukan siapa-siapa sehingga tak mungkin akan mengkudeta PD.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak perlu takut untuk dikudeta. Sebab dia menilai AHY dipilih secara aklamasi dalam Kongres Partai Demokrat Maret 2020.
"Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY. Apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya? Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Biasa-biasa aja gitu," kata Moeldoko di Jakarta, Rabu (3/2).
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Bagaimana cara AHY mengajak kader Demokrat untuk move on? Sikap memaafkan dan mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik, baik dari Ketua Umum Mas AHY maupun seluruh jajaran Partai Demokrat.
Moeldoko juga menegaskan dirinya bukan siapa-siapa sehingga tak mungkin akan mengkudeta PD.
"Saya ini siapa sih? Saya ini apa? Biasa-biasa aja," beber Moeldoko.
Oleh sebab itu, Moeldoko meminta agar PD tidak merespons secara berlebihan pertemuannya dengan kader partai berlambang Mercy tersebut. Apalagi kata dia pertemuan tersebut dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Masa gua ngopi harus izin presiden? gila apa? ngopi-ngopi aja kok harus presiden, izin presiden tahu? yah berlebihan. Jangan begitu lah ya," ungkap Moeldoko.
"Biasa lah itu internal parpol. Aku orang luar ini. Enggak ada urusannya itu di dalam. Itu aja saya kira. Jadi apa biasa-biasa aja," tambah Moeldoko.
Baca juga:
Moeldoko Akui Bertemu Kader Demokrat di Hotel: Apa yang Salah, Hak Gue!
Moeldoko Peringatkan Demokrat: Hati-hati, Jangan Memfitnah Orang
Pesan Moeldoko kepada AHY: Kenapa Mesti Takut, Apanya yang Mau Dikudeta?
Demokrat Jember Ikrar Setia: Bagaimanapun AHY Anak SBY Pendiri Partai
Demokrat Kalsel: Ada Jhoni Allen, Nazaruddin dan Moeldoko saat Bertemu DPC
Moeldoko Bantah Tudingan Demokrat: Dibilang Mau Jadi Presiden, Kerjaan Gue Setumpuk!