Moeldoko yakin Jokowi Pertimbangkan Kemungkinan Partai Oposisi Gabung Koalisi
Moeldoko yakin Jokowi akan memilih satu keputusan jangka panjang yang terbaik untuk Indonesia ke depan. Sehingga, semua program bisa berjalan dengan baik selama lima tahun kepemimpinannya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko, mengatakan Presiden Terpilih Joko Widodo akan mempertimbangkan kemungkinan partai oposisi bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. Jokowi, katanya, pasti akan mendengar masukan dari berbagai pihak dan dipertimbangkan.
"Tentunya Pak Jokowi akan mempertimbangkan baik-baik," kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (26/7).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Moeldoko yakin Jokowi akan memilih satu keputusan jangka panjang yang terbaik untuk Indonesia ke depan. Sehingga, semua program bisa berjalan dengan baik selama lima tahun kepemimpinannya.
"Direncanakan bisa berjalan dengan baik, karena didukung oleh stabilitas. Itu intinya seperti itu dan itu wajar," kata Moeldoko.
Sebelumnya ada beberapa partai koalisi Jokowi-Ma'ruf yang menolak koalisi oposisi untuk bergabung. Partai Nasdem dan PKB tidak mau memberi celah untuk oposisi bergabung. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar beralasan koalisi Jokowi kini sudah cukup 'gemuk' untuk ditambah partai lain.
"Saya setuju. Ini sudah banyak," kata Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (23/7).
Menurutnya, kebersamaan yang dibangun dengan partai koalisi Prabowo tidak berarti harus gabung ke koalisi Jokowi. Sebab, kata Cak Imin, membangun sebuah koalisi membutuhkan waktu lama.
"Cukup bareng-bareng nanti. Kalau kebersamaan bisa ya nanti tetap bersama. Tapi butuh waktu untuk sosialisasi bersama," jelas Cak Imin.
Baca juga:
Peluang Oposisi Gabung, Golkar Tegaskan Koalisi Jokowi Sudah Solid & Nyaman
Jokowi akan Bubarkan Tim Kampanye Nasional Jumat Sore Ini
Dedi Mulyadi Tak Mau 'GR' Didorong Jadi Menteri Jokowi
Golkar Jabar Tolak Gerindra Dkk Gabung Koalisi Jokowi-Ma'ruf
Inilah Sosok Penting di Balik Pertemuan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati
Cerita Kedekatan Jokowi dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Pernah Disopiri Sampai Ngebut
3 Partai Blak-blakan Minta Jatah Banyak Kursi Menteri pada Jokowi