Money politics, Sandi bangga konsistensi & Djarot terima sumbangan
Money politics, Sandi bangga konsistensi & Djarot terima sumbangan. Dalam diskusi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang digelar KompasTV, kedua pasangan calon mendapatkan pertanyaan dari netizen. Salah satu pertanyaannya adalah mengenai money politics yang sarter terdengar setiap kampanye dimulai.
Dalam diskusi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang digelar KompasTV, kedua pasangan calon mendapatkan pertanyaan dari netizen. Salah satu pertanyaannya adalah mengenai money politics yang sarter terdengar setiap kampanye dimulai.
Akun @OmDemis bertanya cara menghindari money politics yang kerap kali terjadi. Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Salahuddin Uno diberikan kesempatan pertama untuk memberikan jawaban.
Sandi mengaku bangga dengan konsistensi yang ditunjukkan sepanjang kampanye berlangsung. Salah satunya dengan tidak menerima uang dari pihak manapun.
"Jadi money politics, tapi kami bangga setelah tiga bulan kami tunjukkan konsistensi. Dulu Pak Basuki dengan independen, konsistensi penting, jalan 3-6 bulan money politics itu tidak lagi jadi bagian, tanggal 15 Februari insya Allah bebas money politics," papar Sandiaga dalam debat bertajuk "Rosi & Kandidat Pemimpin Jakarta" di Ballroom Djakarta Theatre XXI, Kamis (15/12).
Sementara Djarot mengaku justru kampanye yang dilakukannya berasal dari sumbangan para pendukungnya. Dia memandang, sumbangan-sumbangan itu diberikan karena dibutuhkannya pemimpin yang adil dan jujur.
"Bagaimana ada money politics, orang kita justru dibiayai oleh rakyat, masyarakat sumbang pada kami karena mereka membutuhkan pelayan baik hati dan jujur dan semua itu terekam dalam rekening kami. Kami juga antibaksos, antibagi-bagi sembako, justru kami yang disumbang oleh rakyat," sahut Djarot.
Baca juga:
Saling sindir dan kritik soal cara Ahok bangun reformasi birokrasi
Saling sentil Ahok dan Sandiaga Uno soal ekonomi di Jakarta
Ahok emosi diserang Sandiaga Uno soal dana UMKM
Anies: Kami otentik apa adanya
Tanggapi hasil survei, Ahok ibaratkan kayak orang pacaran
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa tujuan utama dari kampanye Pilkada? Tujuan kampanye dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) adalah untuk mempengaruhi dan memenangkan dukungan masyarakat untuk mendukung pasangan calon yang diusung.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 dianggap sebagai momen pemilihan yang menarik? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.