NasDem Bicara Peluang Koalisi di Putaran 2 Pemilu 2024
Hermawi mengaku, tak hanya dengan kubu Prabowo, terbuka peluang berkoalisi juga dengan paslon nomor urut 3.
Hermawi menegaskan bahwa komunikasi terbangun baik dengan kubu 01 maupun 02 sifatnya informal serta dilakukan oleh masing-masing individu.
- Kaesang Nilai Baik Dukungan NasDem dan PKB ke Prabowo-Gibran: Dapat Sumbangkan Ide Buat Bangsa
- NasDem Tak Menutup Kemungkinan Koalisi dengan Gerindra di Pilkada 2024
- Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
- Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo
NasDem Bicara Peluang Koalisi di Putaran 2 Pemilu 2024
Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengaku, pihak pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terbuka peluang untuk bergabung dengan kubu paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jika pilpres 2024 berjalan dua putaran.
Dia mengaku, tak hanya dengan kubu Prabowo, terbuka peluang berkoalisi juga dengan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"(Terbuka ke) semua, dengan 02 pun juga terbuka. Kita terbuka. Sampai hari ini kita belum ada plotting yang seperti itu. Tapi komunikasi tetap terbuka," kata Hermawi, kepada wartawan di Auditorium Akademi Bela Negara Partai NasDem, Jakarta, Kamis (18/1).
Namun, Hermawi menegaskan bahwa komunikasi terbangun baik dengan kubu 01 maupun 02 sifatnya informal serta dilakukan oleh masing-masing individu. Sebab, saat ini pihaknya tengah fokus mempersiapkan diri menghadapi masa pencoblosan pada 14 Februari mendatang.
"Yang saya mau tegaskan sekarang kita konsentrasi penuh hadapi 14 Februari, komunikasi-komunikasi terus kita lanjutkan dan kita persiapkan untuk itu, nanti setelah 14 hasilnya," tegasnya.
Menurutnya, komunikasi intens bisa saja bergulir secara individu. Namun, dia kembali menegaskan hingga kini belum ada komunikasi resmi antarparpol pengusung.
"Setelah 14 Februari, putaran kedua segala macam, komunikasi kita cair terbuka saja. Sekarang ini komunikasi kita, orang per orang, personal per personal, tidak resmi bukan komunikasi kelembagaan baik ke 02 maupun 03," ujar Hermawi.
"Pokoknya intens mungkin perorangan bisa jadi, mungkin per orangan saya juga tidak tahu persis. Tetapi yang jelas sampai sekarang secara kelembagaan, belum ada komunikasi resmi. Tapi komunikasi itu sebuah keniscayaan," imbuhnya.