NasDem Sebut Capres Harus Ikut Konvensi, Golkar Tegaskan Sudah Bulat Dukung Airlangga
Bagi Golkar, Airlangga sebagai calon presiden sudah menjadi kebulatan tekad. Sebab, calon yang diusung Golkar benar-benar ingin menang di pilpres 2024.
Partai Golkar mengajak partai pecahannya untuk berkoalisi di pilpres 2024. Salah satu pecahan partai Golkar adalah NasDem di mana Surya Paloh juga dulu merupakan kader partai beringin.
Partai NasDem pun menegaskan siapapun tokoh yang didukung NasDem untuk pilpres 2024 harus mengikuti konvensi capres. Merespons itu, Politisi Golkar Sarmuji menghargai mekanisme NasDem untuk kompetisi pilpres.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat akan diadakan? Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
"Masing-masing partai pasti memiliki cara untuk memenangkan kontestasi. Kita menghargai cara masing-masing partai," katanya lewat pesan tertulis, Selasa (26/10).
Sarmuji menegaskan, bagi Golkar, Airlangga sebagai calon presiden sudah menjadi kebulatan tekad. Sebab, calon yang diusung Golkar benar-benar ingin menang di pilpres 2024.
"Lebih dari itu kita meyakini sosok Pak Airlangga memiliki kemampuan paripurna untuk memimpin bangsa ini dengan segala problemnya," kata Ketua DPD Golkar Jawa Timur ini.
Sarmuji mengaku, Golkar mengusung Airlangga bukan untuk kepentingan partai pribadi. Melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Jadi kita ingin menjadikan Pak Airlangga sebagai presiden bukan hanya untuk kepentingan Golkar tetapi untuk kepentingan bangsa," pungkasnya.
Diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, ajakan Golkar mengumpulkan partai pecahannya untuk berkoalisi bukan untuk kepentingan bangsa jika diberi syarat harus mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Ajakan tersebut kata Ali, hanya demi kepentingan Golkar.
"Jangan mengimbau berkumpul alumni Golkar, tetapi memberikan syarat ketua umum Golkar harus jadi presiden, yah itu bukan kepentingan bangsa itu, itu kepentingan Golkar," ujar Ali di DPR RI, Selasa (26/10).
Sebelumnya ajakan itu muncul dari pernyataan Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia yang menginginkan partai alumni Golkar bersatu kembali ke partai beringin itu. Kata Doli, kemungkinan koalisi alumni Golkar bisa terjadi karena ada kesamaan platform.
Namun, Ali tidak sepakat dengan syarat yang diberikan oleh Golkar untuk mengusung Airlangga sebagai capres. NasDem menawarkan konvensi untuk melakukan rekrutmen calon presiden. NasDem mencari partai untuk berkoalisi dan menggelar konvensi.
"Kalau mau kita kan NasDem menawarkan, ayo kita berkoalisi lebih awal, kita bukan, kita open, yang kemudian melakukan rekrutmen calon presiden," kata Ali.
Diberitakan, Partai Golkar membuka pintu koalisi dengan partai manapun. Salah satunya dengan partai-partai pecahan atau alumni dari Partai Golkar.
"Jadi siapa saja kita masih terbuka ya apalagi kita pernah memang punya sejarah bersama misalnya dengan partai-partai tadi dulu pernah bersama sama di Golkar," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia pada seminar daring nasional bertajuk 'Dua Dasawarsa Kemenangan Golkar 2004-2024', Sabtu (16/10).
Baca juga:
NasDem: Jangan Ajak Alumni Berkumpul Tetapi Syaratkan Ketum Golkar Jadi Presiden
NasDem: Jangan Monopoli Kader Terbaik Partai Harus jadi Capres 2024
PKS Pasang Target untuk 2024: Incar Kursi Gubernur Hingga Capres
Waketum NasDem: Kader di Kabinet Tak Ada Pecicilan dan Genit, Apalagi Maju Capres
Survei Poltracking: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Bersaing, Ditempel Anies
Hanta Yuda: Capres 2024 akan Muncul dari Tiga Jalur Ini