NasDem Sebut Kecil Kemungkinan Partai Oposisi Masuk Kabinet
Dia mengatakan, untuk memadukan partai oposisi dalam kabinet tentu harus ada pembicaraan antara Jokowi dan partai koalisi. Jika ingin bergabung juga perlu memberikan manfaat untuk Jokowi.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate menilai kecil kemungkinan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi memadukan partai oposisi ke kabinet pemerintahan periode 2019-2024. Dia yakin Jokowi tahu bagaimana cara memosisikan partai oposisi.
"Walaupun kecil kemungkinannya kalau itu keputusan Pak Joko Widodo kami tentu dukung," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Dia mengatakan, untuk memadukan partai oposisi dalam kabinet tentu harus ada pembicaraan antara Jokowi dan partai koalisi. Jika ingin bergabung juga perlu memberikan manfaat untuk Jokowi.
"Tapi kan kalau berbicara yang di luar koalisi Pak Jokowi tau caranya karena Pak Jokowi akan berbicara secara serius terlebih dahulu dengan partai koalisi dalam hal ini tentu kalau bergabung tentu harus memberikan manfaat tambahan," ungkapnya.
Menurutnya dalam kabinet juga tetap harus berjalan beriringan. Sehingga bisa mencapai visi misi dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Karena masyarakat sudah melihat yang satu sudah bergerak ke kiri yang satu ke kanan bagaimana supaya bergerak bersama-sama harus ada konsesi besar dan konsesi besar ini apa namanya? Adalah konsesi politik," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, memastikan utak atik kabinet kerja jilid II telah selesai. Jokowi memastikan akan segera mengumumkan jajaran menteri barunya periode 2019-2024.
Hal ini diungkap Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pimpinan media massa sembari makan siang di Istana Negara, Rabu (14/8).
"Sudah siap dan bisa segera saya umumkan," kata Jokowi.
Meski demikian, Jokowi tidak merinci apakah pengumuman tersebut akan dilaksanakan sebelum atau sesudah pelantikan.
"Sebelum atau sesudah (pelantikan) tidak masalah. Ini bentuknya reshuffle kabinet biasa," kata Jokowi.
Baca juga:
Jokowi Sudah Susun Kabinet, Gerindra Tak Tahu Dapat Jatah atau Tidak
NasDem Tak Pernah Bahas Jatah Menteri dengan Jokowi
Ketua DPR Puji Langkah Tepat Jokowi Komposisi Menteri dari Profesional dan Politikus
Ketum Hanura Sudah Diajak Bicara Komposisi Menteri oleh Jokowi
Ekonom Nilai Pembentukan Kementerian Investasi Tak Lantas Selesaikan Masalah
PPP Ngaku Dapat Lebih dari Satu Kursi Menteri dari Jokowi
Kursi Mensos Penting Buat AHY Demi Pilpres 2024