NasDem setuju usulan PDIP revisi UU MD3, asal ini syaratnya
NasDem setuju usulan PDIP revisi UU MD3, asal ini syaratnya. Johnny mengutarakan, ada baiknya penambahan unsur pimpinan tak hanya untuk mementingkan kepentingan fraksi tertentu. Dia berharap, sosok yang didapuk menjadi pimpinan DPR dapat menjadi wakil seluruh fraksi, bukan hanya mewakili fraksi tertentu.
Wakil Ketua Fraksi NasDem di DPR, Johnny G Plate menyetujui niatan Fraksi PDI Perjuangan yang berniat melakukan revisi terbatas pada UU nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3). Johnny menyetujui revisi UU MD3 hanya merevisi satu poin, tidak merembet kemana-mana.
"Kami berpendapat bahwa revisi harus terbatas dan tidak meluas yang dapat mengakibatkan tarik ulur politik yang berkepanjangan dan akan mengganggu kinerja DPR," kata Johnny saat dihubungi merdeka.com, Jumat (9/12).
Meski demikian, Johnny mengutarakan, ada baiknya penambahan unsur pimpinan tak hanya untuk mementingkan kepentingan fraksi tertentu. Dia berharap, sosok yang didapuk menjadi pimpinan DPR dapat menjadi wakil seluruh fraksi, bukan hanya mewakili fraksi tertentu.
"Kami juga berpendapat bahwa perubahan komposisi pimpinan DPR harus mencerminkan representasi semua fraksi yang ada di DPR," katanya.
Sementara itu, terkait PDIP yang disebut melobi seluruh fraksi, Johnny mengatakan, hal itu wajar dan bukan merupakan perkara besar. "Lobbying revisi UU MD3 secara dinamis dan cair saja," ujarnya.
Rencana PDIP untuk merevisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) tidak main-main. Revisi dilakukan agar komposisi pimpinan DPR dikocok ulang.
Demi memuluskan rencana itu, Fraksi PDIP membentuk gugus tugas. Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto mengatakan, lima kader yang akan mengisi gugus tugas itu.
Mereka di antaranya pimpinan gugus tugas Junimart Girsang, Sekretaris Risa Mariska dan 3 anggota, yaitu, Arif Wibowo, Trimedya Panjaitan dan Yulian Gunhar.
Arif Wibowo mengatakan, gugus tugas telah menyiapkan 2 rencana dalam revisi UU MD3, yakni secara terbatas dan menyeluruh. Rencana penambahan kursi pimpinan DPR akan masuk dalam revisi terbatas.
Baca juga:
Hanura ngaku belum dilobi PDIP terkait revisi UU MD3
Disebut tak pantas pimpin DPR, PDIP banggakan kadernya satu per satu
PDIP klaim tak ada kader tertarik ajukan diri jadi pimpinan DPR
KMP, PDIP dan perebutan kursi pimpinan DPR
PDIP yakin semua partai di DPR setuju UU MD3 direvisi
Sudah bicara informal, Golkar setuju PDIP dapat jatah pimpinan DPR
Desmond sebut tak ada kader PDIP yang cocok jadi pimpinan DPR
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa saja artis yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Partai Nasdem? Mulai dari Nafa Urbach hingga Reza Artamevia, Berikut Daftar Selebriti yang Mencalonkan Diri Sebagai Anggota DPR Dari Partai Nasdem Artis pertama adalah Annisa Bahar, yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR Dapil IX Jawa Tengah. Reza Arthamevia Diva Reza Arthamevia, yang kembali aktif bernyanyi, juga mencoba peruntungannya di politik sebagai caleg Nasdem Dapil III Banten (Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan). Choky Sitohang Mendapat nomor urut 2, presenter Choky Sitohang ikut serta dalam pemilu 2024 sebagai caleg DPR Dapil VI Jawa Barat (Kota Bekasi, Kota Depok). Ramzi Presenter kondang Ramzi, yang telah memandu banyak acara, mencalonkan diri sebagai caleg DPR Dapil V Jawa Barat (Kabupaten Bogor) melalui Partai Nasdem. Diana Sastra Penyanyi Diana Sastra mencalonkan diri sebagai caleg DPR Dapil VIII Jawa Barat (Cirebon, Indramayu, Kota Cirebon). Nafa Urbach Pesinetron Nafa Urbach, diusung oleh Partai Nasdem, mencalonkan diri sebagai caleg DPR Dapil VI Jawa Tengah (Magelang, Purworejo, Temanggung, Wonosobo). Didi Riyadi Drummer band Element, Didi Riyadi, maju sebagai caleg Partai Nasdem untuk Dapil XI Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kenapa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) didirikan? Pembentukan pemerintahan darurat Republik Indonesia berawal dari adanya Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta. Dalam agresi tersebut, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditawan oleh Belanda, sehingga menyebabkan vakum dan lumpuhnya pemerintahan.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa yang memimpin PDRI? Syafruddin Prawiranegara tercatat menjadi Ketua PDRI dalam waktu yang singkat, yaitu dari 22 Desember 1948 sampai 13 Juli 1949, namun hal ini sangat menentukan eksistensi Negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.