Niat Maju Lagi, Bamsoet Tunggu Pengumuman Munas Golkar
Wakorbid Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo belum mau komentar banyak soal niatannya kembali maju di Munas Golkar pada Desember 2019. Saat ditanya, Bamsoet hanya menjawab singkat.
Wakorbid Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo belum mau komentar banyak soal niatannya kembali maju di Munas Golkar pada Desember 2019. Saat ditanya, Bamsoet hanya menjawab singkat.
Bamsoet tak membantah atau membenarkan dia ingin kembali maju. Hanya saja, dia menunggu pengumuman waktu munas yang terlebih dulu digelarnya rapat pleno.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang melaporkan Bambang Soesatyo ke MKD? Laporan dibuat mahasiswa Universitas Islam Jakarta bernama M Azhari terkait terkait pernyataan bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan UUD 1945.
"Belum ada pengumuman Munas," kata Bamsoet di Istana Kepresidenan usai menghadiri pelantikan Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri, Jakarta, Jumat (1/11).
Sebelumnya, Bamsoet memutuskan untuk cooling down dalam pertarungan munas. Dia memilih untuk sementara waktu mendukung Airlangga sebagai ketua umum. Di saat bersamaan, Golkar sepakat mengusulkan nama Bamsoet jadi ketua MPR.
Namun, setelah pelantikan ketua MPR selesai, Bamsoet disebut akan kembali berkontestasi dengan Airlangga Hartarto. Hal ini diungkap oleh loyalis Bamsoet, Darul Siska.
"Tetap maju," kata Darul kepada merdeka.com, Kamis (31/10).
Bamsoet sempat menyatakan cooling down setelah melakukan pertemuan dengan Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa Bamsoet akan dicalonkan Golkar menjadi ketua MPR.
Jadi Ketua MPR Bukan Karena Airlangga
Namun menurut Darul, terpilihnya Bamsoet jadi ketua MPR bukan karena restu dari Airlangga. Tapi atas rekomendasi partai Golkar.
Sementara untuk Munas Golkar, Bamsoet disebut tak bisa mengelak dari desakan pimpinan DPD partai. Bamsoet diklaim didukung banyak kader untuk menjadi ketua umum Golkar.
"Mas Bambang Soesatyo jadi Ketua MPR karena dukungan Partai, Mas Bambang Soesatyo tak mengelak dari tanggung jawab karena didesak oleh pimpinan DPD dan kader-kader untuk memimpin dan membesarkan partai," tambah Darul.
Jadwal Munas
Dari informasi yang diperoleh merdeka.com, proses munas akan didahului dengan rapat pleno pada tanggal 5 November nanti. Sehari setelahnya, Golkar akan menggelar perayaan HUT pada 6 November.
Pada 7 November, Golkar menggelar Rapimnas. Setelah itu, pada 27 November, Golkar kembali gelar pleno untuk menentukan materi Munas.
Kemudian, 3 Sampai 4 Desember, Golkar bakal menggelar Munas di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Namun hal ini masih sebatas rencana, jadwal akan dipastikan saat rapat pleno Golkar nantinya.
Sempat Cooling Down
Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo bertemu, Jumat 27 September lalu. Hasilnya, Bamsoet memutuskan mendukung pencalonan Airlangga di Munas Golkar.
Bamsoet menjelaskan, hal ini dilakukan guna menjaga soliditas partai. Terlebih saat ini tengah terjadi berbagai isu di Tanah Air yang butuh perhatian elite politik.
"Untuk sementara ini, saya cooling down dulu. Memutuskan untuk mendukung pencalonan beliau (Airlangga)," jelas Bamsoet kepada merdeka.com, Sabtu (28/9).
Dia tak ingin kegaduhan terjadi di internal Golkar menambah beban Presiden Jokowi. Ditambah, kondisi dan situasi negara yang tengah menghadapi banyak persoalan.
Golkar sebagai partai pemerintah, harus mendukung dan menjaga stabilitas politik Jokowi. Terlebih jelang pelantikan Jokowi-Maruf Amin 20 Oktober nanti.
Bukan cuma itu, Bamsoet juga akhirnya menerima tawaran untuk menjadi Ketua MPR dari Golkar. Hal itu yang ditawarkan oleh Airlangga dalam pertemuan semalam.
"Beliau meminta saya jadi calon ketua MPR," tambah Ketua DPR itu.
Untuk pencalonan di Munas Golkar 2019, Bamsoet sekali lagi menegaskan ingin menjaga soliditas partai.
"Saya cooling down dulu, karena pertarungan pendukung saya dan beliau keras sekali," tutup dia.
(mdk/rnd)