NS soal pengadangan: Tujuan bukan ke Pak Djarot, saya minta maaf
NS soal pengadangan: Tujuan bukan ke Pak Djarot, saya minta maaf. Penolakan yang dia lakukan, hanya sekadar menyampaikan aspirasi terkait dugaan penistaan agama yang diucapkan oleh Ahok dengan menyinggung Surah Al Maidah ayat 51. "Hati nurani saya tergerak, terpanggil karena penistaan agama."
Naman Sanip alias NS menjalani sidang perdana terkait kasus pengadangan yang dilakukannya terhadap cawagub DKI Jakarta nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat, saat kampanye di Kembangan, Jakarta Barat. Usai sidang, dia mengaku tidak berniat untuk menghalangi jalannya kampanye Djarot saat itu.
Dia semata-mata hanya menolak kedatangan Djarot yang menjadi pasangan Ahok, sapaan Basuki Tjahaja Purnama, tersangka kasus penistaan agama.
"Tujuan saya bukan ke Pak Djarot. Saya mau minta maaf ke Pak Djarot karena Pak Djarot sebenarnya enggak salah," ucap Naman usai persidangan, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jalan S. Parman, Jakarta Barat, Selasa (13/12).
Penolakan yang dia lakukan, hanya sekadar menyampaikan aspirasi terkait dugaan penistaan agama yang diucapkan oleh Ahok dengan menyinggung Surah Al Maidah ayat 51.
"Hati nurani saya tergerak, terpanggil karena penistaan agama. Ada info yang mau datang Ahok," lanjutnya.
Mengenai spanduk yang berisi tentang penolakan terhadap Ahok-Djarot, dirinya mengaku tidak tahu. Dia mengklaim tidak tahu-menahu siapa yang memimpin aksi itu.
"Saya enggak tahu kalau masalah itu," tandas Naman.
Seperti diketahui, NS yang sehari-hari bekerja sebagai penjual bubur itu dijerat dengan Pasal 187 ayat 4 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Mengganggu Jalannya Kampanye, dengan ancaman kurungan penjara maksimal 6 bulan atau denda paling besar Rp 6 juta.
Baca juga:
Pengadang Djarot kampanye ngaku hanya sampaikan aspirasi kasus Ahok
NS, tukang bubur adang Djarot saat berkampanye disidang di PN Jakbar
Ahok-Djarot hadiri Maulid Nabi SAW di Masjid Al Huda
Ahok-Djarot janjikan Jakarta Islamic Center jadi terbesar di Asean
Djarot ajak warga Kebayoran Lama jaga kedamaian pilkada
Disambut salawat, Ahok hadiri peringatan Maulid Nabi di Menteng
Ahok sidang penistaan agama besok, Djarot bilang 'kami jalan terus'
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.