Nurdin Halid sebut Airlangga bisa jadi ketum Golkar tanpa harus munaslub
Nurdin Halid sebut Airlangga bisa jadi ketum Golkar tanpa harus munaslub. Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menjelaskan, pemilihan Ketua Umum bisa dipilih secara aklamasi tanpa harus menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Namun, hal itu harus melalui persetujuan seluruh pengurus DPP Golkar.
Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menjelaskan, pemilihan Ketua Umum bisa dipilih secara aklamasi tanpa harus menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Namun, hal itu harus melalui persetujuan seluruh pengurus DPP Golkar.
"Tidak ada pilihan yang tepat selain Munaslub, tapi bisa juga ada pergantian ketum tanpa munaslub, bagi saya pergantian Ketum adalah sesuatu hal yang mutlak. Ya bisa saja ada caranya kalau DPP berkehendak, ya Pak Airlangga jadikan Ketum," kata Nurdin di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12).
Namun hal tersebut dengan syarat jika tak ada calon Ketua Umum lain yang mendaftarkan diri. Selain Airlangga saat ini, calon lain yang ingin maju menjadi Ketua Umum adalah Idrus Marham, Aziz Syamsuddin dan Titiek Soeharto.
"Nah beda kalau mau maju, kalau ada yang mau maju harus kita Munas, kalau enggak ada yang mau maju, bisa saja pemilihan Ketum tanpa Munaslub," imbuh Nurdin.
Menanggapi hal itu, Airlangga Hartarto tetap mengikuti mekanisme yang ada pada partainya. Saat ini pun partai Beringin tersebut tengah mengadakan rapat pleno membahas keberlangsungan Munaslub untuk menurunkan Setya Novanto dari pucuk tertinggi Golkar.
"Ya tentunya kita lihat perkembangan dari pleno dan jadwal munaslub itu sendiri dan berdasarkan mekanisme yang ada di Partai Golkar, nanti akan dibahas di rapat pleno," ucap Airlangga.
Dirinya juga mendorong Munaslub segera dilaksanakan. Pasalnya, seluruh 34 DPD I Golkar telah menyetujui adanya Musyawarah besar itu.
"Kemarin kan sudah jelas bahwa dalam rapat itu berdasarkan kepada dari aspirasi daerah, kalau kita lihat 34 dari 34 daerah sudah menghendaki Munas Luar biasa, yang Kedua dari hasil pembacaan tadi," kata Airlangga.
Baca juga:
GMPG laporkan tiga petinggi Golkar ke Bareskrim atas tuduhan pemalsuan AD/ART
Dakwaan Setnov dibacakan, Golkar gelar rapat pleno tertutup
Nurdin Halid tegaskan DPD I Golkar tak berhak paksa Munaslub
Jaksa KPK sebut Setnov sempat main tenis di Rutan sebelum sidang perdana
Priyo: Pak Novanto masih aktif ketum Golkar, jangan dioyok-oyok
Priyo nilai wajar ada faksi-faksi berseberangan di Golkar jelang Munaslub
Temui JK, Mahyudin minta mekanisme pemilihan Ketum Golkar diubah
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Bagaimana Nurdin Halid menilai kinerja Airlangga Hartarto sebagai ketua Golkar? Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menilai sosok Airlangga Hartarto masih sangat layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Perolehan suara di Pemilu 2024 menjadi alasan Nurdin Halid menilai Airlangga sangat mumpuni.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.